Pada akhir November lalu, sebuah Media Cetak lokal menurunkan sedikitnya lima kali liputan secara beruntun terkait pemanfaatan dana APBD untuk pengajuan 60 buah perangkat iPad yang akan diberikan kepada para pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Dalam salah satu liputannya, sempat merembet sedikit ke pengajuan 6 buah iPad yang sudah dilakukan sebelumnya dan diperuntukkan bagi tim pengelola LPSE Badung.
Saya pribadi sebagai salah satu anggota dari Tim LPSE Badung yang mendapat kehormatan (baca:kebagian) untuk memegang salah satu dari 6 buah iPad yang diajukan, merasa sedikit tergelitik dengan setidaknya 2 hal penting dalam liputan tersebut. Pertama, istilah ‘iPad’ yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai TabletPC karena dalam praktek dunia Pengadaan tidak boleh menyebutkan satu merek tertentu secara spesifik. Dan Kedua, soal pertanyaan apakah dengan keberadaan ipad tersebut diperkirakan akan dapat meningkatkan kinerja pemegangnya mengingat ‘image’ kami sebagai PNS sudah kadung lekat dengan hal-hal negatif dan birokrasi yang menjelimet.
Namun, saya pribadi lantas memakluminya lantaran secara penyebutan, orang akan lebih familiar dengan sebutan ‘iPad’ untuk mengatakan perangkat sentuh berlayar lebar ketimbang TabletPC yang notabene berbasis banyak OS (sistem operasi) yang berbeda. Selain itu, bagi seorang pejabat eselon, sangatlah wajar jika harapan peningkatan kinerja itu dipertanyakan mengingat dari segi usia sudah tidak lagi produktif untuk belajar, menguasai serta memanfaatkan Teknologi yang mampu dilakukan mengingat segala proses yang berlangsung dalam dunia ke-pemerintahan masih bersifat Konvensional. Lantas bagaimana dengan kami di LPSE Badung ?
Sebagaimana fungsi atau tugas kami selaku Unit yang menjembatani kepentingan Penyedia Barang/Jasa dengan Panitia/Unit Layanan Pengadaan dalam beraktifitas secara online, adalah satu kewajiban bagi kami untuk tetap terhubung dengan dunia maya kapanpun dan dimanapun. Selain untuk menjaga agar sistem dapat tetap berjalan secara normal, kebutuhan kami akan ‘selalu terhubung’ akan berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab yang kami pikul masing-masing selaku tim pengelola LPSE.
Katakanlah terkait tugas saya selaku Admin Agency LPSE Badung. Selain melakukan inputing paket pekerjaan yang akan di-e-Proc-kan melalui LPSE, pula harus melakukan input daftar Kepanitiaan (yang kini disebut sebagai Pokja) plus memberikan UserID serta Password masing-masing pelakunya. Aktifitas ini bisa saja dilakukan melalui fasilitas NoteBook dan juga tambahan Modem Mobile Internet yang telah diberikan sebelumnya. Namun dalam situasi tertentu, diluar jam kerja tentu saja, kedua perangkat tersebut tidak dapat saya bawa dan lakukan dengan bebas. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan Adat misalnya.
Adapun kemudian Maret 2011 lalu, saya beruntung bisa membeli sebuah perangkat komunikasi tambahan berbasis Android menggantikan ponsel Nokia N73 yang sudah kelewat jadul itu. Setelah dioprek beberapa hari, saya menemukan fakta bahwa perangkat ini kendati berukuran kecil namun kemampuannya mampu meng-cover hampir semua kegiatan saya yang berkaitan dengan LPSE. Baik itu inputing data, mengelola akun ID Panitia, menerima email dari banyak pihak atau malahan melakukan Ping atau checking kondisi Server LPSE yang dahulunya barangkali hanya dapat kami lakukan dengan mengandalkan perangkat NoteBook.
Kenyataan inilah yang kemudian menjadi satu laporan tambahan dari kami kepada atasan, bahwa untuk kedepannya masing-masing personil yang masuk dalam Tim Pengelola LPSE yang membutuhkan aktifitas ‘selalu terhubung dengan dunia maya’ minimal dibekali pula dengan perangkat mobile seperti yang saya miliki. Adapun personil yang saya maksud diatas meliputi Ketua LPSE, Sekretaris, Admin Sistem, Admin Agency, Verifikator dan HelpDesk.
Kepentingan antaran Ketua dan Sekretaris LPSE adalah terkait Koordinasi antar lembaga ataupun intern LPSE dan para pelaku Pengadaan termasuk pula Pengelolaan Rumah Tangga LPSE, Admin Sistem dalam kaitannya dengan Server pula aplikasi SPSE, Admin Agency terkait inputing Data Panitia/Pokja dan Paket e-Proc, Verifikator terkait pengelolaan akun ID para Penyedia Barang/Jasa dan HelpDesk yang berlaku layaknya Customer Service LPSE mutlak memeriksa akun email ataupun halaman Tanya Jawab secara berkala.
Bersyukur Bahwa kebutuhan akan perangkat Mobile berbasiskan Internet ini bisa dikabulkan dan diadakan pada kuartal ketiga Tahun 2011 lalu. Sehingga jujur saja beberapa aktifitas yang kami lakukan sejauh ini bisa dikatakan amat sangat terbantu terutama ketika dilakukan diluar jam kerja dan diluar rumah sekalipun. Lantas apa pertimbangan kami memilih perangkat HTC FLYer sebagai perangkat Mobile berbasiskan Internet yang diperuntukkan bagi LPSE Badung ? Bukan BlackBerry ataupun iPad ? Tunggu tulisan selanjutnya.
Comments
Post a Comment