Awal tahun 2009 bisa jadi merupakan tonggal awal bersejarah bagi raksasa mesin pencari Google, lantaran pada saat itulah untuk pertama kalinya ponsel berbasis Android diluncurkan lewat perangkat HTC Dream atau T-Mobile G1. Mengadopsi sistem operasi versi 1.5 ber-codename Cupcake, Android berusaha merebut sedikit dari pangsa pasar ponsel global dengan fitur dan penampilan yang kabarnya menjiplak sistem operasi iOS milik Apple. Masuk dalam lima besar perolehan di akhir tahun, Android hanya mampu mencapai sekitar 3,9 persen berdasarkan perhitungan IDC European Mobile Phone Tracker. Prosentase ini naik melesat hingga angka 22,7 di akhir Tahun 2010 mengalahkan sistem operasi Windows Mobile yang tiga empat tahun lalu masih mendominasi pasar ponsel secara global. Apa sih Android itu ?
Android merupakan sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nicks Sears dan Chris White pada kuartal ketiga tahun 2003 yang kemudian diakuisisi oleh Google pada pertengahan tahun 2005. Rencana awalnya, Android ini diperuntukkan bagi perangkat ponsel yang akan diluncurkan dengan membawa nama besar Google. Dan itu terbukti.
Dengan merilis beberapa versi sistem operasi ber-codename nama-nama penganan, Android tampak dengan mudahnya melenggang meninggalkan para kompetitor yang dahulu sempat mencibir kehadiran si anak bawang. Setidaknya berangkat dari versi 1.5 Cupcake, 1.6 Donuts, 2.1 Eclair dan 2.2 Froyo, Android dengan percaya diri diusung setidaknya oleh lima nama besar brand global. HTC, Motorola, LG, Samsung dan Sony Ericsson.
Berkembang memasuki Tahun 2011, Android mulai menancapkan kukunya melalui versi 2.3 GingerBread atau yang lebih dikenal dengan istilah Roti Jahe, melalui beragam brand baik global maupun lokal. Setidaknya nama-nama seperti Nexian, Imo, ZTE ataupun Huawei sudah meluncurkan beberapa rilis ponsel dengan mengandalkan sistem operasi Open Source ini. Demikian pula nama-nama yang dahulu sempat kolaps pasca mengandalkan sistem operasi Windows Mobile seperti Acer, Dell, Gigabyte bahkan Asus turut pula berusaha mengembalikan kejayaan mereka dengan mengusung Android.
Android kemudian makin dikenal saat dirilis dalam bentuk TabletPC dengan ukuran layar 7 dan 10 inchi. Meski belum mampu menyamai kekuatan dan kharisma sang maestro iPad yang dikembangkan oleh Apple, setidaknya salah satu nilai positif yang didapat adalah melambungnya nama besar Samsung sebagai the Most Wanted TabletPC lewat Galaxy Tab 7 versi awal.
Salah satu tawaran yang paling menarik dari sebuah perangkat berbasis Android adalah ketersediaan ratusan bahkan ribuan aplikasi dan permainan yang siap unduh dan yang terpenting adalah faktor gratisannya didalam Android Market. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu jualan para vendor setiap kali merilis ponsel ataupun perangkat TabletPC berbasiskan Android.
Selain itu, kemajuan teknologi yang diusung Android sejak rilis versi 2.2 Froyo mampu mengubah sebuah perangkat Android menjadi sebuah router yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi koneksi wifi atau hotspot dengan perangkat lain tanpa mengunduh atau menambahkan aplikasi dan juga peralatan tambahan lainnya.
Ditengah keterbatasan kemampuan yang dapat dilakukan oleh sebuah TabletPC berbasis sistem operasi 2.3 GingerBread, Android kemudian mengumumkan versi 3.0 ber-codename Honeycomb yang didaulat sebagai sistem operasi khusus yang dikembangkan bagi perangkat TabletPC untuk optimalisasi pemanfaatannya. Meski kabarnya melahirkan blunder akibat ketidakpuasan sebagian pengsuna lantaran beberapa aplikasi yang hadir di Android Market yang sebenarnya diperuntukkan bagi versi Android sebelumnya sehingga tidak dapat berjalan dengan sempurna, namun nama besar Honeycomb sudah kadung tertanam dengan baik di benak para die hardnya. Terbukti hingga akhir tahun 2011 sedikitnya sepuluh perangkat TabletPC dari beragam vendor sudah mulai mengadopsi dan mengembangkan Honeycomb lebih jauh. Beberapa diantaranya terdapat Samsung Galaxy Tab 10.1 , 8,9 dan 7 plus, Motorola Xoom dan Xoom rilis 2, Acer Iconia, Asus Transformer, HTC bahkan nama besar Sony pun ada.
Memasuki akhir Tahun 2011, Android yang seakan belum jua puas dengan semua pencapaiannya, merilis versi terkini 4.0 ber-code name Ice Cream Sandwich yang dirilis pertama kali lewat Samsung Galaxy Nexus. Sistem operasi ICS ini kabarnya sebagai jawaban dari blunder yang terjadi dalam versi HoneyComb dimana harapannya versi ini mampu dibenamkan setidaknya dalam dua perangkat mobile yang berbeda. Ponsel dan TabletPC. Kabar lainnya, beberapa perangkat ponsel dan TabletPC Android yang dirilis pada pertengahan tahun 2011 akan mendapatkan opsi Upgrade ke versi ICS yang kelak akan didistribusikan melalui masing-masing vendor.
Selain merilis perangkat ponsel dan TabletPC dengan beragam ukuran dan versi sistem operasi, beberapa vendor belakangan bahkan mulai saling berlomba untuk tampil dengan beragam kemampuan yang sekiranya mampu menarik minat calon pengguna baru Android. Misalkan kemampuan untuk bermain konsol game seperti yang dilakukan oleh Sony lewat Xperia Play, kamera 3D seperti yang dilakukan oleh vendor ternama LG, interface handwriting yang kemudian menyelipkan stylus seperti yang dilakukan oleh HTC Flyer dan Samsung Galaxy Note, turbo speed yang menanamkan jenis prosesor dual bahkan quad core, atau dukungan terhadap modem eksternal yang lumrah digunakan pada perangkat PC/Notebook.
Selain beragamnya pilihan baik ukuran, kemampuan dan juga versi sistem operasi yang diadopsi dalam masing-masing perangkat, Android ditawarkan pula dalam beberapa pilihan rentang harga. Dari kelas Pemula di kisaran sejutaan, Menengah hingga tingkat ataspun tersedia. Bisa jadi semua inilah alasan bahwa Android kemudian dinyatakan sebagai perangkat yang mampu mengguncang dunia.
Comments
Post a Comment