Saat kami mengusulkannya pada awal Tahun 2011 lalu, HTC FLYer merupakan satu-satunya perangkat TabletPC berbasis Android dengan layar selebar 7”serta dibekali prosesor besar diatas 1 GHz. Dibandingkan satu-satunya pesaing saat itupun, secara spesifikasi HTC FLYer jauh lebih mumpuni. Sayangnya hanya satu. HTC FLYer tidak mendukung fasilitas Voice Call dan SmS. Dan ternyata, perlu waktu hampir satu tahun untuk bisa memegangnya dengan sempurna.
Dengan kelir putih yang mengelilingi bodi, HTC FLYer tampak lebih elegan ketimbang para pendahulunya. Ditambah kesan aluminium menambah berat beban perangkat TabletPC yang satu ini ketika disandingkan dengan perangkat seukurannya.
Datang dengan User Interface khas HTC atau yang dikenal dengan nama HTC Sense, FLYer tampaknya ingin memberikan kesan yang jauh berbeda dengan perangkat TabletPC berbasis Android dari brand lainnya. Sangat mengagumkan, bathin saya tentu saja.
Ada delapan halaman HomeScreen yang dapat digunakan untuk menyajikan icon shortcut ataupun widget standar Android dengan animasi kearah samping kanan dan kiri yang kemudian dapat berlaku Loop alias berkelanjutan. Penyajian ini sempat saya rasakan dengan memanfaatkan aplikasi Launcher tambahan pada perangkat Samsung Galaxy Ace yang selama ini digunakan. Pergeseran halaman HomeScreen ini dapat pula dilakukan baik dalam tampilan Portrait dan Landscape sekalipun.
Berbeda dengan perangkat Samsung yang minim inovasi Widget, dalam HTC FLYer terdapat sedikitnya 81 Widget bawaan yang dapat dipilih serta dikustomisasi pada penampilan HomeScreen. Selain itu, tersedia pula beberapa Scene dan Skin Theme yang dapat dipilih sesuai selera pengguna plus dapat ditambahkan dengan mengunduhnya secara gratis dari halaman HTC. Perubahan Scene maupun Skin akan berpengaruh pula pada Thema dan ketersediaan Widget yang digunakan plus tampilan jam dari bentuk Retro, Klasik hingga Modern.
Apabila dalam perangkat TabletPC Android lainnya masih menggunakan teknologi tetangga sebelah yang ‘Slide to Unlock’, HTC FLYer menggunakan tampilan Lock Screen ‘Pull The Ring to Unlock atau Geser lingkaran cincin untuk membuka layar ataupun empat aplikasi utama yang dapat diatur sesuai keinginan.
Secara besaran resolusi kamera, HTC FLYer menyematkan dua lensa baik pada depan maupun belakang bodi. Untuk sisi depan, FLYer sudah mengadopsi 1,3 MP untuk kebutuhan Voice Call ataupun sekedar narsis, dan sisi belakang mengadopsi besaran 5 MP yang sayangnya tanpa panduan LED Flash dan juga tombol kamera siap pakai disisi samping bodi. Sudah begitu, ketika hasil jepretan HTC FLYer disandingkan dengan hasil jepretan kamera Samsung Galaxy ACE yang saya miliki, rupanya masih kalah jauh. Dalam beberapa kali percobaan, ketika hasil jepretan digunakan sebagai wallpaper NoteBook, objek masih terlihat nge-Blur padahal saat dilihat dari layar HTC, objek yang sama sangat bagus kelihatannya.
Dari sisi penampakan, HTC FLYer bisa dikatakan minim keberadaan tombol fisik disekujur bodi. Yang ada hanyalah Tombol Power di sisi atas plus colokan Headset, serta dua tombol volume di sisi samping kanan. Selebihnya hanya ada lubang Mic dan dua keluaran Speaker Dolby di sisi belakang. Port Charger sendiri berada di bagian bawah yang notabene sangat berbeda dengan port charger perangkat lain sehingga tidak bisa berbagi colokan lagi. :p
Sedangkan dibawah layar baik secara tampilan Portrait maupun Landcsape, terdapat empat tombol haptic atau sentuh yang berfungsi sebagai Home, Menu/Pilihan dan juga Back plus satu tombol di pojok kanan yang yang diperuntukkan khusus bagi Pen Writing. Apa saja fungsinya, tunggu tulisan selanjutnya.
Comments
Post a Comment