Melepas rekan kerja yang sudah diajak malang melintang selama 13 tahun bisa dikatakan sangatlah berat, namun ketimbang terjadi apa-apa nanti mungkin keputusan inilah yang terbaik.
Tiga belas tahun tergolong cukup lama sudah si Silver Tiger menemani hari. Sejak masa perkuliahan, kerja, pacaran hingga menikah, ia tetap setia mengantar kemanapun dan sejauh apapun. Terhitung sejak kepindahan lokasi kerja ke Puspem Badung di Sempidi Mengwi, praktis mulai jarang digunakan lagi.
Salah satu pertimbangan utama selain wajah yang gahar agar sesuai dengan proporsi tubuh yang terbilang diatas rata-rata adalah panjang dudukan atau jok sadel yang minimal bisa digunakan untuk gandengan samping cara ibu-ibu. Selama 13 tahun, Honda Tiger mampu mengakomodir pertimbangan tersebut, itu sebabnya ketika memutuskan untuk mencari rekan baru, Honda Tiger Evolution dengan double head lamp merupakan pilihan pertama yang masuk dalam daftar. Tapi bukanlah satu keputusan yang disarankan ‘ungkap seorang adik’ apabila mengganti kendaraan dengan jenis sama walaupun berbeda tahun.
Sayangnya jika ditilik dari segi penampilan, Honda Tiger yang kini sudah memiliki porsi tangki yang lebih tinggi ketimbang pendahulunya, masih kalah gahar dengan Yamaha Byson yang punya penampilan ala Naked Bike, satu gaya yang sejak dulu menjadi impian. Gaharnya Byson bisa jadi disebabkan oleh kekarnya perwajahan tangki yang ternyata setelah diraba dalemannya hanya merupakan sebuah asesoris hiasan belaka. Lantaran hanya berupa tambahan inilah, pemilik Byson kemudian bisa menambahkan besaran tangki yang lebih garang dengan mudah.
Meski demikian, apabila dikembalikan ke pertimbangan utama, Yamaha Byson bukanlah pilihan yang mampu mengakomodir kebutuhan tersebut. Setelah menjajal beberapa saat, persoalan dudukan atau jok bisa dikatakan hanya menyisakan panjang tak sampai sejengkal tangan, yang artinya bakalan susah kalo digunakan untuk gandengan samping.
Pilihan lain yang diberikan adalah Yamaha Scorpio, saudara sekelahiran Byson namun memiliki blok mesin lebih besar jika dibandingkan dengan Honda Tiger sekalipun. Sayang, lantaran minimnya orang yang menunggangi Scorpio dijalanan, pikiran sempat mencoretnya dari daftar apalagi ketika mengingat perwajahannya beberapa tahun lalu yang lebih mirip RX King rilis jadul ketimbang motor masa kini.
Setelah berjuang telpon sana sini ke dealer Yamaha seputaran Kota Denpasar, tak satupun dari mereka yang punya stok persediaan Scorpio di showroom. Namun sebagai saran tambahan, mereka mengajukan satu tempat yang sama untuk dijadikan tujuan berikutnya. Agung Motor di Jalan Diponegoro utara.
Setelah menyasar ke lokasi dimaksud, akhirnya jadi jua melihat secara langsung perwajahan Yamaha Scorpio yang ternyata secara dudukan mampu mengakomodir kebutuhan seperti pertimbangan utama diatas. Sisa jengkal kurang lebihnya sama dengan dudukan jok Honda Tiger. Maka tak menunggu waktu lama, proses adminsitrasi pembelianpun diurus.
Dengan kisaran harga pertengahan antara rentang Yamaha Byson dengan Honda Tiger Evolution, Yamaha Scorpio bisa dikatakan memiliki berat dan tinggi bodi yang lebih dibanding keduanya. Itu sebabnya, ketika berusaha untuk memarkirkannya dengan standar ganda, cukup membuat tenaga melonjak untuk bisa melakukannya.
Kini, Yamaha Scorpio generasi 2011 telah menjadi pengganti Silver Tiger 1998 yang per minggu kemarin secara resmi berpindah tangan. Apakah performa Scorpio mampu menggantikan Tiger secara keseluruhan ? tunggu dijajal dulu. Hehehe…
Comments
Post a Comment