Skip to main content

Pertemuan Koordinasi ke-7 LPSE Nasional Sanur Paradise Bali

Mengusung Tema “Bersatu Mengawal Pengadaan Bebas Korupsi” Pertemuan Koordinasi ke-7 LPSE Nasional diselenggarakan di Hotel Sanur Paradise Denpasar Bali pada tanggal 21 s/d 23 November 2011, dengan Tim Kepanitiaan gabungan LKPP PUsat dengan Tim LPSE Propinsi Bali, LPSE Kota Denpasar dan LPSE Kabupaten Badung.

Halaman diatas merupakan halaman Resmi Pertemuan Koordinasi ke-7 LPSE Nasional yang diselenggarakan di Hotel Sanur Paradise Denpasar Bali, dan dapat diakses melalui alamat rakor.eproc.lkpp.go.id

Sejak H-2, Panitia Rakornas LPSE ke-7 sudah melakukan persiapan di Hotel Sanur Paradise bersama beberapa Panitia dari LKPP Pusat.

Tim Registrasi Rakornas LPSE ke-7 di Lobby Hotel Sanur Paradise Denpasar Bali, gabungan Tim Panitia dari LKPP Pusat, LPSE Propinsi Bali, LPSE Kota Denpasar dan LPSE Kabupaten Badung

Fasilitas Akomodasi yang didapatkan www.pandebaik.com sebagai Narasumber dari LPSE Kabupaten Badung, minus Tiket Pesawat. Hehehe…

Nonton Bareng Tanding Final Sepak Bola Indonesia vs Malaysia yang berakhir dengan adu Penalti. Sekedar Informasi bahwa ‘ternyata gag percuma juga berat-berat membawa laptop dan tentu saja TV Tuner ke area Rakornas. Pada akhirnya diminta bertugas hingga larut malam di ruang BallRoom Griya Agung Hotel Sanur Paradise. He…

…akhirnya jadi juga www.pandebaik.com sebagai narasumber pada sesi ketiga pasca makan siang di Ruang Negara dengan mengambil tema ‘Pengembangan Teknologi Akses Komunikasi Data untuk LPSE’ yang menawarkan pemanfaatan Teknologi VoIP (Thanks to Android :p Skype, Viber, Tango dan Yahoo Messenger!) dan pemanfaatan Jejaring Sosial (Social Media FaceBook dan Twitter) sebagai alternatif ‘Berbagi Informasi dan Bantuan Teknis oleh LPSE.

Audiens yang hadir di Ruang Negara saat www.pandebaik.com menjadi Narasumber di sesi ‘Pengembangan Teknologi Akses Komunikasi Data untuk LPSE‘ bersama empat Narasumber lainnya dari LPSE Nganjuk, LPSE Karanganyar, LPSE Jawa Barat dan Lintas Arta.

www.pandebaik.com menyempatkan diri foto bersama Tim Kepanitiaan dari LPSE Badung yang ngocol abisss. Hehehe… Thanks Guys, Kalian benar-benar Hebat…

Tiga Puluh Sembilan Door Boom Prize pada Malam Ramah Tamah Rakornas LPSE ke-7, memberikan kesempatan kepada ratusan LPSE se-Indonesia untuk membawa pulang Asus EEE Transformer, iPad, NoteBook Dell, HP, HP Mini, HD 1 TB, Printer dan lainnya. LPSE Kabupaten Badung beruntung mendapatkan… UPS. Hehehe… (sesuai dengan prediksi Admin PPE kami, Bapak Made Aryawan).

Tim Kepanitiaan dari LPSE Badung menyempatkan diri terlebih dahulu untuk berfoto bersama di Panggung Rakornas LPSE ke-7. Sampai jumpa lagi di Rakornas LPSE ke-8 nanti…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.