Skip to main content

Whatsapp Kawan ? Apa Ceritamu Hari Ini ?

Sudah lima bulan ternyata. Tergolong Lama juga saya menggunakannya.

Selain TweetDeck, Gmail, FaceBook for Android dan FourSQuare, Whatsapp juga merupakan penghuni setia ponsel Android sejak pertama dimiliki, meski telah beberapa kali diformat dan upgrade ulang. Sekedar informasi, bahwa Whatsapp merupakan satu-satunya aplikasi Chatting yang saya gunakan hingga kini. Bandingkan dengan aplikasi sejenis lainnya seperti GTalk, Yahoo Messenger, FaceBook Chat dan Live Profile.

Bisa jadi karena kemudahan instalasi dan penggunaannyalah yang membuat saya jatuh hati selama ini. Tidak memerlukan registrasi yang berbelit, pemanfaatan email secara berkala ataupun kebutuhan login dan logout. Uniknya, meski ponsel kemudian di Format Ulang (istilah lain untuk Hard Reset, Factory Reset, Flash ataupun Upgrade), data Chat yang telah dilakukan sebelumnya tetap tersimpan dengan baik dan dikembalikan saat instalasi kembali.

Pada awal berkenalan dengan aplikasi Whatsapp, saya telah mengetahui bahwa sifat Free yang diberlakukan oleh pihak pengembang hanya berlaku setahun saja. Ini berbeda dengan pengguna iPhone yang mutlak membeli lisensi Whatsapp didepan atau sebelum digunakan. Meski demikian, apabila kemudian di setahun berikutnya penggunaan aplikasi diwajibkan untuk membayar, saya pribadi tidak mempermasalahkannya mengingat kemampuannya yang setara dengan BlackBerry Messenger.

Setara ? tidak juga. Lebih malah…

Ketika sempat saya perbandingkan saat pengiriman pesan, berbagi gambar atau file multimedia dengan aplikasi BlackBerry Messenger, Whatsapp ternyata mampu menunjukkan kecepatan aksesnya untuk menyampaikan pesan dan mendapat balasan dari lawan bicara. Selain itu, kemampuannya yang lintas ponselpun patut saya acungi jempol. Terpantau kini tak hanya Nokia yang menggunakan sistem operasi Symbian 60 saja yang mampu tapi juga Symbian 40 seperti seri X2 atau C3 yang sejutaan itu. Begitu mudah bukan ?

Pemberlakuan Gratis selama setahun pertama bisa juga menjadi nilai positif bagi mereka yang enggan berurusan dengan pembayaran melalui PayPal atau kartu kredit. Karena untuk bisa menikmatinya setahun kedepan dengan status Gratis, pengguna tidak perlu mengganti ponsel seperti halnya BlackBerry yang amat sangat mendewakan Nomor PIN, namun hanya perlu mengganti nomor ponsel yang digunakan. Memang agak sedikit merepotkan bagi yang menggunakan nomor sebagai ponsel utama, tapi tidak berlaku bagi mereka yang hanya memanfaatkan nomor ponsel hanya untuk koneksi data, termasuk saya. Jadi jika bulan April tahun 2012 nanti nomor saya tak dapat dihubungi lagi, silahkan tanya nomor penggantinya lewat blog ini yah. :p

Lantaran memanfaatkan nomor telepon sebagai pengganti PIN untuk bisa saling berkirim pesan inilah, sesama pengguna Whatsapp apalagi yang berlaku dalam lingkup Regional dan sebelumnya saling mengenal, tidak perlu lagi saling bertanya satu sama lain. Tinggal lakukan penyegaran (refresh) pada Daftar nomor Whatsapp, sesama pengguna sudah bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Kalopun kemudian nomor ponsel yang datang berkomunikasi tidak dikenali dalam daftar, pengguna Whatsapp tinggal menyimpannya seperti saat menyimpan nomor ponsel teman atau rekan baru.

Ohya, Ngomong-ngomong soal Teman Baru, Gara-gara menggunakan Whatsapp pula, saya jadi banyak memiliki Teman Baru dari seantero Indonesia loh. Gag percaya ?

Rata-rata mereka mendapatkan nomor ponsel yang saya gunakan untuk berkomunikasi Whatsapp dari tulisan Blog tentang Whatsapp yang kedua. Sengaja saya cantumkan, agar bagi mereka yang penasaran ingin mencoba, minimal sudah memiliki satu daftar teman yang sepaham.

Jadi selain komunikasinya bisa nyambung, saya pun bisa mendapatkan banyak referensi tambahan baik terkait penggunaan Whatsapp di ponsel mereka terutama selain Android, pun informasi seputar daerah tempat tinggal mereka (Banten, Tangerang, Tanah Abang, Palembang, Kalimantan, Lombok, Sidoarjo dan banyak lagi) yang tidak saya ketahui sebelumnya. Bahkan ada juga yang kemudian memberikan banyak ilmu tambahan terkait CustomROM sistem operasi Android dan juga tips trik Flashing. Hehehe…

Kini setelah enam bulan berjalan, jumlah kontak teman yang menggunakan Whatsapp sudah mencapai 50-an orang. Cukup lumayan, mengingat saat bulan pertama penggunaan, untuk menemukan 10 kontak saja sudah bersyukur bin ajaib. Mungkin karena kemudahan penggunaan yang mampu dilakukan lintas ponsel itulah yang kemudian menyatukan kami dalam satu aplikasi.

Whatsapp Kawan ? Apa Ceritamu hari ini ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.