Skip to main content

Kerennya Godaan iPhone 4 (replika)

“Kesan Pertama, Begitu Menggoda…  Selanjutnya, Terserah Anda…”

Siapa nyana jika ponsel Apple iPhone 4 yang saya pegang awal bulan Agustus alu ternyata hanyalah sebuah Replika ?

Berawal dari telepon seorang Sepupu yang minta tolong untuk Setting Internet pada ponsel iPhone yang ia punya, lantaran setelah dibawa ke Rimo Trade Centre, gag satupun toko yang mampu melakukannya. Pikir saya saat itu sederhana saja. Sesulit itukah ?

Pertama melihat, sudah jelas sangat meyakinkan. Beberapa kali dibolak balik, pelan tapi pasti saya merasa kagum dengan penampilannya. Saat di-Compare sejajar dengan Samsung Galaxy Ace milik saya, betapa terlihat perbedaan yang tak mencolok saat dilihat secara seksama. Hanya dari ukuran, dan bentukan tombol saja.

Yang kemudian makin membuat saya tambah kagum adalah icon dan warna yang ditampilkan. Sangat jernih dan halus. Begitu pula dengan pergerakan antar halaman menu dan mencoba membuka beberapa icon yang memang menjadi ciri khas dari ponsel iPhone 4.

Sayangnya, semua kepalsuan dari sebuah Replika iPhone 4 ini baru saya ketahui saat membuka Menu jauh lebih dalam. Hampir saja ditawar balik dan tertipu. Hehehe…

Beberapa diantara yang membuat saya makin yakin adalah menu Browser bawaan atau yang disebut dengan Safari, tampilannya kok mirip dengan ponsel China ? begitu pula dengan File Manager-nya yang plek buatan China. Barulah saya ngeh, mengapa tak satupun Toko di Rimo Trade Centre mampu melakukan Setting Internet pada ponsel ini.

Selama setengah jam saya melakukan akses menu bolak balik, tak jua menemukan cara yang pasti. Namun, satu keyakinan saya bahwa, sebuah ponsel China memang memerlukan dua atau tiga kali Pengaturan untuk bisa terhubung dengan dunia maya. Tidak seperti ponsel Branded Global yang begitu mudah.

Namun kukuhnya usaha yang saya lakukan berbuah manis. Ponsel iPhone 4 Replika ini benar-benar bisa terhubung dengan dunia maya meski teramat sangat lelet. Sayapun diberikan keleluasaan mengoprek lebih jauh oleh siempunya ponsel, dengan harapan yang bersangkutan bisa terhubung dengan FaceBook kapan saja.

Siap Ndan. Jawab saya saat itu. Dan bersyukur banget, kalo saya diberi kesempatan untuk menjajalnya lebih jauh. Mau tahu bagaimana kelanjutannya ? simak di tulisan berikutnya. :p

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.