Skip to main content

Masih Ragu mencoba ? Yuk Lirik Android Murah

Dalam tulisan 10 Pertimbangan Bagaimana Memilih Perangkat Android yang Tepat sesuai Kebutuhan beberapa waktu lalu, Brand atau Merek merupakan salah satu yang saya ajukan untuk dipertimbangkan. Namun biasanya, makin berkelas Brand atau Merek yang diinginkan, makin mahal pula harga yang harus ditebus untuk bisa membawanya pulang. Lantas bagaimana jika masih ada keraguan untuk mencobanya ? jangan sampai, sudah susah payah membelinya dengan harga mahal namun masih belum mampu memuaskan hasrat untuk memiliki sebuah ponsel pintar yang memang mengerti keinginan penggunanya. Untuk itu, yuk kita lirik ponsel Android Murah.

Murah yang saya maksudkan disini sebaiknya dibatasi kisaran 1 juta hingga 1,5 juta rupiah saja. Karena jika dibatasi lebih rendah, saya yakin bakalan sudah menemukan barang barunya dan kalo lebih dari 1,5 juta rupiah kok rasanya berat yah ? hehehe…

Namun sebelum mulai melirik varian ponsel Android murah ada baiknya dipahami dahulu fitur apa saja yang dapat diperoleh dengan kisaran harga tersebut ?

Pertama, Sistem Operasi. Dalam rentang harga tersebut, pengguna sudah dapat memiliki ponsel Android dengan rilis 2.2 atau penamaan Froyo yang artinya secara kemampuan sudah mampu bersaing dengan sekian banyak ponsel pintar lain yang memiliki harga diatasnya.

Kedua dari segi Koneksi Data, tidak saja mengandalkan 3G tapi juga WLan atau yang dikenal dengan istilah WiFi pun dijamin sudah disediakan pula untuk menunjang aktifitas di dunia maya. Selain itu, dengan dukungan Sistem Operasi Android 2.2 diatas, koneksi data inipun mampu dibagi dengan rekan lainnya melalui fitur Tethering atau Portable Hotspot.

Ketiga, maksimum kecepatan Prosesor yang disertakan oleh masing-masing Vendor hanya sampai 600 MHz saja. Yang artinya, bisa jadi bakalan terjadi sedikit lag atau jeda saat mengakses aplikasi ataupun Games yang sudah terinstall didalam ponsel. Keterbatasan inilah yang sepatutnya mampu dimaklumi oleh setiap pengguna agar tidak menuntut terlalu jauh kemampuan ponsel Android murah.

Dari ketiga hal yang sedianya bisa didapatkan dalam sebuah ponsel Android murah diatas, bisa saya rekomendasikan beberapa varian ponsel sebagai pilihan.

Samsung Galaxy Mini. Ponsel yang berasal dari salah satu brand ternama ini, merupakan pilihan pertama yang dapat saya rekomendasikan untuk dipilih. Dengan kemampuan yang mengadopsi ketiga hal diatas, Samsung Galaxy Mini bakalan terasa murah lantaran harga yang ditawarkan pas 1,5 Juta rupiah. Selain itu, kabarnya dalam waktu dekat, Samsung bakalan memberikan Upgrade Sistem Operasi Android 2.3 GingerBread bagi seluruh keluarga Galaxy. Sayangnya, dalam paket penjualannya, kabel data yang menjadi andalan untuk aktifitas Upgrade ini tidak disertakan.

LG Optimus Me. Dengan kemampuan dan spesifikasi yang sama dengan Galaxy Mini, LG Optimus Me ditawarkan dengan kisaran harga yang sedikit lebih murah. Sayangnya, tak seperti Samsung, pihak LG hingga hari ini belum jelas apakah akan memberikan Upgrade Sistem Operasi Android 2.3 GingerBread dalam waktu dekat atau tidak.

Nexian A891 Ultra Journey dan Nexian A892 Cosmic Journey. Dalam dunia Android, brand Nexian bisa jadi merupakan pemain lama. Masih ingat dengan rilis pertama mereka Nexian A890 Journey terdahulu ? yang mengandalkan kamera 5 MP sebagai jualannya ? fenomenal bukan ? nah, untuk kali ini, ada dua varian yang bisa dilirik sebagai pilihan. Memiliki spesifikasi dan harga tawar yang sama, Nexian tampaknya harus menurunkan kemampuan kamera yang di besut menjadi VGA saja. Sangat disayangkan.

Ivio DE38 Icon. Sama-sama berasal dari brand lokal, Ivio menawarkan konsep Dual Mode seperti halnya ponsel lokal lainnya dengan prosesor Dual Core yang tergolong sangat terbatas. 460 MHz dan 280 MHz. Jadi jangan coba-coba bandingkan kinerjanya dengan ponsel berprosesor Dual Core 1 GHz lainnya yah. Adapun kisaran Harga yang harus ditebus nyaris sama dengan ponsel LG diatas.

Noxx NV-58 Terminator. Secara spesifikasi prosesor, ponsel Noxx mengadopsi jeroan yang sama dengan Ivio, Dual Core. Sayangnya sim card yang didukung hanya satu saja. Itu sebabnya, harga yang ditawarkannya pun sedikit lebih murah. Sekitar 1,3 juta saja.

BlueBerry Mi320. Meski datang dari Brand lokal, ponsel BlueBerry seri Mi320 ini tidak datang dengan konsel Dual Mode ataupun penambahan fitur TV Tuner. Dengan begitu, secara harga yang harus ditebus tentu saja mampu turun jauh lebih murah dari yang lainnya. Hanya sekitar 1,1 Juta saja. Menarik bukan ?

Dengan ketersediaan Budget yang minim, beberapa ponsel Android murahpun masih bisa dijadikan pilihan untuk sekedar sebagai kelinci percobaan bagi Rekan-rekan yang masih ragu untuk berpindah pada Android. Meski begitu, dari segi kemampuan tentu mereka semua masih berani untuk diadu kok. Gak percaya ? Coba saja…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.