Skip to main content

Review User Interface Samsung Galaxy ACE S5830

Setelah me-Review ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 dilihat dari mata awam beberapa waktu lalu, kini giliran me-Review Antarmuka Pengguna atau yang dikenal dengan istilah User Interface. Review kali ini saya bagi dalam tiga sub pembahasan yaitu halaman Utama (HomeScreen), halaman Menu dan Taskbar.

HomeScreen

Secara default atau ketika ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 untuk pertama kali digunakan, layar halaman Utama atau HomeScreen ini akan menyajikan gambar wallpaper yang tampak memenuhi layar ditambah empat icon shortcut di sisi bawah layar. Adapun keempat icon tersebut merupakan akses menuju Telepon, Daftar Kontak, Pesan dan tentu saja Menu. Keempat icon ini akan selalu tampil dalam setiap halaman Utama atau HomeScreen dimana jumlah halaman dapat diperbanyak hingga sembilan halaman.

Dalam satu halaman Utama ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 dapat menampung setidaknya enam belas icon shortcut tambahan diluar keempat icon utama tadi. Sehingga apabila kemudian pengguna memiliki puluhan aplikasi tambahan yang diunduh dari Android Market, semuanya itu dapat ditampilkan dalam halaman Utama yang berbeda-beda. Sekedar informasi, setiap halaman dapat diakses dengan cara menggeser halaman ke kiri (menuju halaman berikutnya) dan ke kanan (untuk menuju halaman sebelumnya).

Dibandingkan ponsel Nokia ataupun BlackBerry yang berlayar sentuh, untuk melakukan pergeseran halaman pada ponsel Samsung Galaxy ACE S5830 ini, tidak memerlukan kekuatan tangan atau tekanan yang kuat. Cukup sapuan halus, maka halaman Utama akan segera bergeser ke halaman lainnya.

Penambahan Shortcut pada halaman Utama berfungsi sama dengan shortcut pada layar homescreen NoteBook ataupun PC. Yaitu untuk mempermudah pengguna mengakses aplikasi atau Menu tertentu.

Untuk menambahkan puluhan icon shortcut tambahan pada layar utama, ada dua cara yang dapat dilakukan. Pertama, menekan dan menahan layar halaman Utama, kemudian memilih salah satu dari empat opsi yang ditawarkan. Widget, Shortcut, Folder dan Wallpaper. Widget berfungsi sama dengan Shortcut namun penampakannya lebih dinamis ketimbang shortcut yang hanya menampilkan gambar (icon) kecil. Misalkan saja Widget Analog Clock yang menyajikan penampakan jam bundar berisikan kedua jarum jam, untuk menunjukkan waktu sesuai yang berlaku. Ada pula Widget Dual Clock, Google Search, Android Market hingga Home Screen Tips yang akan membimbing pengguna dalam memanfaatkan area HomeScreen.

Dalam Opsi Shortcut, masih ada beberapa opsi tambahan yang ditawarkan, apakah menuju pada Aplikasi, Bookmark bahkan Pengaturan. Untuk Opsi Folder, akan memberikan pilihan Contact with Phone Number, Facebook PhoneBook atau Receive from Bluetooth. Sedangkan Opsi Wallpaper adalah pilihan untuk mengganti gambar wallpaper pada layar, meliputi HomeScreen Wallpaper (mengambil gambar dari hasil jepretan kamera), Live Wallpaper (gambar bergerak) dan Wallpaper Galery (mengambil gambar dari folder default).

Cara yang kedua untuk menambahkan Shortcut ke layar Utama adalah melalui Halaman Menu. Tekan dan tahan icon aplikasi yang diinginkan hingga halaman berpindah ke halaman Utama, kemudian letakkan icon shortcut-nya di halaman yang diinginkan.

Untuk menambah jumlah halaman Utama, tekan tombol Option yang berada disebelah kiri tombol Navigasi, lalu pilih Edit. Tambahkan seperlunya sesuai kebutuhan. Tambahan halaman Utama ini, bisa difungsikan untuk mengelompokkan icon shortcut sesuai fungsinya. Saya pribadi membaginya menjadi empat halaman, halaman Utama berisikan icon Utilities dan Pengaturan, halaman kedua berisikan icon Internet dan Bookmark, halaman ketiga berisikan icon Multimedia dan Office Application dan halaman keempat berisikan icon Games.

Jikapun sudah dirasakan tidak diperlukan lagi, icon-icon shortcut tersebut bisa dihapus dari halaman dengan cara menekan dan menahan icon tersebut kemudian geser ke gambar tempat sampah yang muncul di sisi bawah layar.

Halaman Menu

Serupa dengan Halaman Utama atau HomeScreen, dalam halaman Menu terdapat juga opsi penambahan halaman sesuai banyaknya aplikasi dan games yang dimiliki. Fungsinya pun dapat disamakan, untuk mengelompokkan kegunaan masing-masing aplikasi sehingga lebih mudah untuk dicari.

Hanya saja dalam halaman ini, tidak ada opsi untuk menambah atau menghapus icon shortcut seperti halnya layar halaman Utama. Yang ada hanyalah halaman pengaturan penempatan icon shortcutnya saja. Caranya, tekan tombol pilihan atau Option yang ada di sebelah kiri tombol navigasi lalu pilihlah Edit. Tekan dan tahan icon shortcut yang ingin dipindahkan lalu geser ke lokasi yang diinginkan. Jika sudah, pilih opsi untuk Menyimpannya.

Untuk mengakses halaman Menu ini, dapat dilakukan dengan menekan tombol Menu yang ada di setiap halaman Utama (HomeScreen) tepatnya pada icon paling kanan dari keempat icon utama yang ada. Untuk kembali ke halaman Utama (HomeScreen), pengguna tinggal menekan tombol navigasinya saja. Sekedar informasi, tombol navigasi ini berfungsi pula untuk menyalakan layar saat ponsel berada dalam kondisi idle, dan juga untuk mengakses Task Manager (dengan menekannya agak lama) yang berfungsi untuk mengatur aplikasi yang telah dbuka sebelumnya.

TaskBar

Baik dari layar halaman Utama (HomeScreen) ataupun halaman Menu, terdapat satu fitur yang sama sekali tak boleh diabaikan yaitu Taskbar. Taskbar ini posisinya berada di sisi atas layar yang berfungsi selain untuk menampilkan jam, status sinyal, daya batere dan juga koneksi jaringan, berfungsi pula sebagai halaman Notifikasi atau pemberitahuan apabila terdapat telepon masuk, sms, email ataupun pemberitahuan lainnya yang difungsikan oleh sejumlah aplikasi yang ada dalam ponsel. Selain itu, Taskbar dapat berfungsi untuk memantau seberapa jauh proses download aplikasi/games yang dilakukan melalui Android Market. Pun berfungsi sebagai shortcut Turn-On-Off pada beberapa fitur yang terdapat didalam badan ponsel seperti Wifi, Bluetooth, GPS, Profile (Silent) dan juga Auto Rotation.

Taskbar ini bisa diakses dengan menekan, menahan dan menggeser area TaskBar kearah bawah hingga memenuhi area layar. Pergeseran tangan ini serupa dengan cara menghapus icon shortcut pada layar halaman Utama, namun tidak harus digeser sampai sisi bawah layar. Cukup sapukan sedikit saja, maka area TaskBar akan turun dengan sendirinya. Demikian halnya saat menutup TaskBar, tinggal melakukan sapuan jari kearah sebaliknya. Aktifitas ini mirip dengan menurun-naikkan Rolling Door atau menarik turun tirai jendela. Apabila terdapat pemberitahuan atau Notifikasi baru, maka di pojok kiri atas akan terlihat icon (gambar) kecil yang menandakan pemberitahuan tersebut.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.