Skip to main content

Berburu 3 Badge Fans Sony Ericsson Xperia

Diantara beragam Brand yang menjalin kontrak kerjasama dengan pihak FourSQuare, ada dua nama yang saya yakin familiar terdengar oleh mereka yang tergolong ponsel Freak. BlaclBerry dan Sony Ericsson Xperia. Seperti halnya BlackBerry, Nama terakhir yang disebutkan ini kerap diidentikkan dengan teknologi ponsel bertipe Smartphone alias Ponsel Pintar. Siapa sih yang gag kenal seri Xperia pertama yang diusung bersama sistem operasi Windows Mobile, berciri khas 2 tombol X sebagai Softkey kiri dan kanannya ? atau bahkan empat seri Android yang dilepas dengan perwajahan mirip satu sama lain ?

Dalam jejaring sosial berbasis Lokasi, FourSQuare ini Sony Ericsson Xperia menawarkan setidaknya 3 (tiga) BadGes yang kesemuanya mengambil tema olah raga. Sony Ericsson Ischgl untuk seri Ski, Sony Ericsson FootBall untuk seri Sepak Bola dan Sony Ericsson WTA untuk seri Tenis. Untuk bisa mendapatkan ketiga Badges tersebut caranya cukup sederhana dan kurang lebih memiliki karakteristik yang sama.

Sony Ericsson Ischgl. Badge ini kalo tidak salah berlaku mulai pertengahan bulan November tahun 2010 lalu. Follow halaman Sony Ericsson Ischgl terlebih dahulu, lalu lakukan minimal 3 (tiga) kali aktifitas Check-In di Venue yang tersaji dalam halaman tersebut sambil menambahkan kalimat (Shout) “XPeria Ischgl Fan”.

Sony Ericsson FootBall. Seperti halnya Badge Ischgl diatas, Badge ini sudah mulai berlaku pada tahun yang sama di pertengahan bulan Desember, dengan memFollow terlebih dahulu halaman Sony Ericsson FootBall dan lakukan minimal 3 (tiga) kali Check-In plus Shout “XPeria Football Fan”. Sayangnya untuk bisa mendapatkannya, memang tak semudah Badge Ischgl diatas, lantaran masing-masing Venue yang ada di halaman tersebut berada  di negara bagian yang berbeda, sehingga untuk melakukan aktifitas Jumper memang membutuhkan lebih banyak waktu agar aktifitas tersebut bisa diakui.

Sony Ericsson WTA. Dalam usaha untuk mendapatkan Badge terakhir ini, baik syarat maupun  tingkat kesulitannya kurang lebih sama dengan usaha untuk memburu BadGe Sony Ericsson FootBall. Hanya saja halaman yang harus diFollow ya sudah barang tentu halaman Sony Ericsson WTA dengan kalimat Shout “XPeria WTA Fan”.

Jangan pernah putus asa dalam memburu tiga Badge dari Sony Ericsson diatas, karena secara status, ketiganya masih merupakan Badge Active alias masih ada kesempatan untuk mendapatkannya. Belum ada batasan waktu sampai kapan BadGe akan dinyatakan Retired. Saya pribadi pada akhirnya berhasil jua mendapatkan BadGe Sony Ericsson Football jauh setelah waktu pertama kali Badge tersebut berlaku, setelah mengetahui bahwa harus ada halaman milik Sony Ericsson yang harus diFollow.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.