Skip to main content

Gus Teja Rhythm of Paradise Inspiratif dan Menyejukkan

Valentine tahun 2011 ini rupanya membawa satu perubahan pada selera musik yang biasanya saya dengarkan saat senggang. Nama Gus Teja bisa jadi sudah familiar bagi mereka yang kerap menyambangi stasiun televisi DewataTV. Tidak demikian halnya dengan saya.

Gus Teja dengan album Rhythm of Paradise-nya, dikenalkan oleh seorang rekan kantor di unit LPSE Badung, Putu Budayasa, pagi hari disela kegiatan melatih dua belas anggota Gapensi Badung terkait pelaksanaan e-Procurement atau Pelelangan online di lingkungan Pemkab Badung. Galung, demikian nama panggilan pak Putu, Bapak tiga anak ini meminta saya untuk mencarikan album Rhythm of Paradise-nya Gus Teja di media Sharing 4Shared karena sepanjang pengetahuannya, salah satu tembang yang kerap ditayangkan di layar stasiun televisi DewataTV, Morning Happiness sangat inspiratif dan menyejukkan untuk mengantar tidur anak-anaknya.

Delapan track dari album tersebut dalam waktu tiga puluh menit berhasil saya dapatkan dan langsung diperdengarkan. Alunan sulingnya benar-benar menentramkan hati. Pun dengan petikan gitar yang jernih, lantunan gambelan dan tepukan perkusi. Sempat mengingatkan saya pada band Animo yang awal tahun 2008 lalu sempat tampil dalam Launching komunitas kami Bali Blogger Community.

Musik Bali Etnik karya Gus Teja membuat saya penasaran. Seperti biasa, untuk makin meyakinkan nafas sayapun berburu video musik yang bersangkutan melalui portal Video YouTube. Hasilnya Morning Happiness pun dapat saya nikmati dalam sebuah tampilan gambar yang jernih dan sangat indah. Mungkin inilah potret tembang Bali yang saya harapkan dapat terus dikembangkan, tidak hanya ber-Beli Adi, iluh jegeg ayu, tresna kanti mati.

Agus Teja, musisi muda dari Junjungan Ubud Bali ini sempat pula mengingatkan saya pada karya gitaris ternama Bali Wayan Balawan, yang dahulu pernah pula melahirkan beberapa tembang bersama Bali Ethnic Fusion-nya. Aransemen menarik dipadu dengan nuansa Bali yang kini telah dikenal diseluruh negeri.

Putri Cening Ayu, salah satu tembang yang ada dalam album Rhythm of Paradise sontak dikenal oleh MiRah GayatriDewi putri kami yang baru berusia 3 tahun. Tembang anak-anak Bali ini merupakan salah satu yang ia favoritkan sejak kecil. Meski demikian, saat mendengar aransemen baru dari Gus Teja ini, ia langsung bertanya ‘Pak, kok ndak ada yang nyanyi ? Gek iYah yang nyanyi ya’ lantas mengalunlah suaranya yang cadel itu disela lantunan musik Rabu pagi ini.

Tidak banyak informasi yang saya temukan di dunia maya terkait musisi satu ini. Kabarnya yang bersangkutan bisa ditemukan di jejaring sosial pertemanan FaceBook ataupun Twitter. Namun baik tembang Morning Happiness ataupun album Rhythm of Paradise milik Gus Teja ini benar-benar bisa menginsirasi pikiran saya hari ini.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.