Akhirnya diceraikan juga. Setelah hampir tiga tahun saya menggunakannya, koneksi internet StarOne Unlimited, saya putuskan untuk dihentikan pertengahan bulan lalu. Terhitung bulan Juni tahun 2008 saya mencoba paket penjualan modem Speed Up yang bekerja sama dengan StarOne Indosat, menawarkan koneksi internet cuma Rp. 25 per menit pemakaiannya. Dengan Standar biaya Rp. 100.000, saya berhak mendapatkan 66 jam pemakaian. Sangat memuaskan tentunya.
Sayangnya, promo tersebut hanya berlaku untuk tiga bulan pertama saja. Selanjutnya, tarif berlaku normal sebesar Rp. 75 per menit pakainya. Bersyukur, pihak Indosat memberikan tawaran yang cukup menarik saat itu. Dengan biaya sebesar Rp. 108.000 (sudah termasuk PPn), saya mendapatkan jatah sebesar 1 GB Data dengan kelebihan dihitung sebesar Rp.300 per MB data.
Di awal penggunaan, jatah sebesar itu mampu saya kelola dengan baik selama sebulannya. Baru terasa mencekik ketika aktifitas saya mulai meningkat terkait penyelesaian Thesis yang memang mutlak membutuhkan koneksi Internet. Biaya bulanan melonjak hingga dua kali lipatnya. Lagi-lagi bersyukur, karena pihak Indosat menawarkan paket Unlimited data dengan biaya Cuma Rp. 125.000 sebulannya. Informasi ini secara kebetulan saya dapatkan dari seorang kawan Blogger asal Cirebon, Pak Dokter Basuki Pramana yang telah terlebih dahulu meng-Apply paket tersebut.
Maka terhitung pada bulan Juli 2009, saya resmi menggunakan paket Unlimited ini dan benar-benar terpuaskan. Meskipun yang namanya kecepatan tidak secepat Speedy atau Telkomsel Flash yang lagi booming saat itu, namun kestabilan koneksinyalah yang membuat saya begitu jatuh cinta. Tidak heran, pemakaian data yang saya habiskan setiap bulannya meningkat secara teratur. Kalau tidak salah data yang saya gunakan sempat mencapai 9,5 GB setara dengan 270-an jam pemakaian. Saya sempat deg-degan juga saat pembayaran, tapi ternyata tarifnya berlaku tetap.
Adalah unit baru LPSE yang kini sedang dikembangkan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, tempat dimana saya bekerja, memberikan fasilitas modem plus koneksi internet IM2 selama setahun, mengakibatkan saya menempuh jalan ‘perceraian’ ini. Meskipun pada awalnya, saya bersikukuh untuk tetap menggunakan modem Speed Up plus koneksi StarOne Unlimited yang rencananya kelak saya hibahkan pada Istri, namun kemudian muncul dua pertimbangan baru yang membatalkan niat saya tersebut.
Koneksi StarOne Unlimited ternyata gak se-stabil yang saya dapatkan sebelumnya, ketika digunakan di ruangan lokasi kerja Istri yang kebetulan berada di lantai 2 dari 3 lantai. Padahal ketika saya gunakan baik dirumah ataupun ruangan tempat saya bekerja (lantai 3), koneksi selalu stabil dan memuaskan. Pertimbangan kedua adalah, terjadinya Konflik internal pada kedua laptop yang saya gunakan, antara modem cdma Speed Up dengan modem gsm Huawei E1550 IM2. Akibatnya, selang beberapa hari percobaan, modem gsm dengan koneksi IM2 tidak dapat digunakan dengan baik lantaran kalah bertarung dengan modem lama. Kedua laptop pada akhirnya saya instalasi ulang berbarengan.
Ketimbang merepotkan, sayapun memutuskan kontrak dengan StarOne Unlimited plus Modem cdma Speed Up dan dengan segera menggantinya dengan modem gsm bertipe sama untuk menghindari terjadinya Konflik. Modem baru berwarna putih ini sama plek dengan modem gsm yang diselipkan koneksi internet IM2 Unlimited. Hanya saja, untuk mengisi koneksi pada modem si putih, saya mencoba memilih paket Unlimited milik XL yang Cuma sebesar Rp. 99.000 sebulannya. Meski sepengetahuan saya, yang namanya Unlimited pada kedua operator gsm ini, bukanlah Unlimited seperti halnya StarOne yang berkecepatan tetap.
Baik IM2 maupun XL sama-sama menawarkan paket 3G mereka yang dikenal dengan kecepatan akses data yang tinggi. Namun ketika jatah yang digunakan mencapai Kuota, secara otomatis kecepatan 3G tersebut akan turun secara drastis ke 64 kbps. Jauh lebih rendah ketimbang StarOne yang berani tetap stabil di kecepatan 153 kbps. Itu sebabnya ketika Kuota IM2 habis dan kecepatan mulai terasa menjengkelkan, sayapun berpindah ke XL untuk sementara waktu sembari menanti habis bulan. Yah, mau bagaimana lagi ?
Comments
Post a Comment