Kabar duka datang dari seorang rekan yang baru saja saya kenal beberapa bulan terakhir. Rekan yang bagi saya tergolong sedikit bicara, terlihat sangat shock dengan keadaan yang menimpanya. Bisa jadi karena faktor kedekatan yang teramat sangat menyebabkannya demikian terpukul. Kepergian sang ibu membuatnya kehilangan semangat dalam melanjutkan hari-harinya.
Kabar duka bukan hanya sekali ini saya alami. Setidaknya ada 12 (dua belas) orang yang mampu saya ingat dari anggota keluarga yang pergi sejak tahun 1984. Nenek, kakek, paman, uwak, hingga adik sepupu pun pernah memberikan banyak kenangan sepanjang hidupnya. Pukulan paling dalam diberikan saat kepergian adik sepupu yang seumuran, 16 Desember 2003. Sehari pasca saya melakukan Resign dari tempat kerja. Malam terakhir itu hanya sedikit yang sempat kami bicarakan, dan esoknya ia telah pergi.
Saya masih ingat, saat itu saya merasa sangat menyesal. Karena sepanjang perjalanan kami, sangat sedikit ingatan yang mampu direkam. Ketiadaan media digital merupakan salah satu alasannya. Untuk alasan itulah, tahun 2004 saya memutuskan untuk membeli kamera digital pertama dan berusaha mengabadikan setiap momen dan aktifitas hampir semua saudara, termasuk keluarga kecil kami.
Banyak waktu berharga yang kemudian dapat terdokumentasikan dengan baik. Semua itu disimpan agar satu saat nanti dapat kami buka dan kenang. Mungkin itu sebabnya ketika kematian Kakek Februari 2009 lalu, kesedihan itu tidak terlalu terasa bagi saya pribadi. Beberapa keinginannya mampu saya penuhi sebelum ia pergi. Saya pun dapat dengan tenang mengabadikan perjalanan Beliau.
Meluangkan sedikit waktu untuk keluarga, barangkali hanya satu dari sekian banyak keinginan kecil saya pada hidup. Menikmati waktu selagi mereka semua masih ada dan merekamnya dalam bentuk gambar statis dan dinamis adalah rutinitas yang pada akhirnya biasa kami lakukan antar satu dan lainnya. Jika itu dapat dilakukan, saya yakin takkan ada rasa penyesalan dikemudian hari ketika mereka pergi.
Kematian adalah satu hal yang tidak dapat kita pinta dari-NYA. Yang dapat kita lakukan hanyalah pasrah dan berserah. Jangan terlalu larut pada kesedihan. Karena hidup akan tetap berjalan.
Untuk Rekan saya, Pande Jaucher. Manfaatkan waktumu Kawan, kuatkan diri agar tetap dapat berbuat positif dan selalu berusaha untuk menolong sesama. Karena jika waktu itu akan tiba, takkan ada yang dapat mengembalikannya lagi.
Comments
Post a Comment