“Berapa sih harga Torch (BlackBerry Torch 9800) ?” tanya seorang teman beberapa waktu lalu. “4,2 jt… (asal jawab)” kataku. “ah, masa siy bisa lebih murah dari Onyx (BlackBerry Onyx 9700) ?” tambah si teman.
Wajar saja kalau teman saya itu tak percaya dengan jawaban yang diberikan, lantaran kabarnya Torch (BlackBerry Torch 9800) bakalan dilepas dengan kisaran harga 7 juta rupiah (kontrak dengan operator) dan 11 juta rupiah untuk yang versi BM (black market alias ilegal atau melalui pasar gelap). Harga yang menjulang saya rasa patut dimaklumi karena Torch memang belum edar secara luas di Indonesia. Sama halnya ketika rilis iPhone perdana beberapa tahun lalu. Tapi ngomong-ngomong sehebat apa sih Torch dibanding dengan rilis BlackBerry sebelumnya hingga harga jualnya bisa semahal itu ?
Pertama, dilihat dari masa edarnya. Torch merupakan rilis BlackBerry pertama yang mengadopsi OS (sistem operasi) terbaru yang dikembangkan oleh RIM (Research In Motion) yaitu versi 6.0. Kabarnya rilis ini memiliki segudang kelebihan dan penyempurnaan fitur dibandingkan versi sebelumnya. OS BlackBerry 6.0 ini bakalan diadopsi pula oleh handset BlackBerry yang rencananya dirilis belakangan seperti Pearl 3G 9105 misalnya.
Kedua, secara desain fisik. Torch mengadopsi bentukan ponsel sliding. Lempengan terdepan berupa layar sentuh 3,2 inchi dilengkapi dengan navigasi TrackPad, standar rilis BlackBerry masa kini yang bakalan langsung mengingatkan publik pada BlackBerry Storm 9550. Lempengan kedua menyajikan thumbboard QWERTY sebagai alternatif input messaging bagi pengguna yang belum familiar dengan layar sentuhnya. Adapun fisik dari thumbboardnya sendiri mengadopsi bentukan seri Bold 9000.
Ketiga, secara Multimedia yang disematkan. Torch mengadopsi kamera 5 MP yang menjadikannya resolusi terbesar yang dimiliki oleh perangkat BlackBerry sejauh ini. Dilengkapi dengan autofokus dan juga flash light. Belum lagi resolusi video recording yang sudah lebih baik, 640×480 pixel. Untuk audionya, Torch sudah mendukung format WMA yang biasanya menjadi standar mutlak ponsel bersistem operasi Windows Mobile. Begitu juga dengan AAC yang biasanya ditemukan pada ponsel Nokia.
Keempat, selain sudah mendukung jaringan 3G triband UMTS, Torch juga dibekali dengan koneksi nirkabel Bluetooth dan WLan yang artinya pengguna dapat memanfaatkan jaringan internet saat berada pada area yang mendukung hotspot.
Kelima, dari segi kapasitas memory yang dibekali, Torch memiliki 4 GB memory internal, 512 RAM/512 ROM ditambah slot MicroSD yang dapat diexpand hingga 32 GB. Kapasitas ini termasuk yang terbesar sejauh ini dibanding seri sebelumnya. Sebagai perbandingan saja, secara memory internal untuk seri Javelin dan Onyx hanya memiliki 256 MB untuk storage, Bold dan Storm 9500 sebesar 1 GB sedangkan Storm 9550 sebesar 2 GB. Artinya, Torch memiliki spare memory yang sangat besar untuk menyimpan aplikasi yang biasanya harus ditempatkan pada memory internal.
Dari lima kelebihan diatas, memang sudah sepantasnya Torch memiliki nilai jual yang tergolong ‘wah’ untuk sebuah ponsel Smartphone. Dapat disejajarkan dengan iPhone 4 ataupun HTC SuperSonic yang mengadopsi sistem operasi Android. Namun bagi yang berkeinginan memilikinya dengan dana cekak, bisa menunggunya beberapa bulan kedepan hingga harganya turun sedikit demi sedikit hingga dianggap stabil dan rasional.
Comments
Post a Comment