Setelah bercerita tentang apa itu Android trus mencomot Samsung Spica dan tentu saja Emulator biar bisa oprek di laptop, gak lengkap kalo saya blom sebutkan jajaran ponsel yang sudah siap menggempur pasar dengan sistem operasi Android ini.
Untuk saat ini setidaknya ada 9 (sembilan) ponsel pintar yang telah mengadopsi sistem operasi Android dan masih bisa didapatkan dipasaran, mencakup Google Nexus One (sebuah ponsel resmi keluaran Google yang dibuat oleh HTC), Sony Ericsson XPERIA X10 (Android pertama Sony Ericsson pasca Windows Mobile dan Symbian UIQ) yang kelak bakalan diikuti dengan versi Mini (resolusi layar standar 240×320 pixel) dan Mini Pro (dengan tambahan Thumbboard QWERTY), HTC Hero sebagai penerus generasi G1, Motorola Milestone (mengadopsi Android 2.0 plus Thumbboard QWERTY), Samsung I5700 Galaxy Spica (mengadopsi Android 2.1 Éclair dengan harga terjangkau), LG GW620 dengan slider Thumbboard QWERTY, IMO S900 (ponsel lokal berdesain BLackBerry Storm), Huawei U8220 yang dilengkapi tombol navigasi Trackball dan i-Mobile IE 6010.
Sembari menunggu rilis resmi pembaharuan sistem operasi mereka versi Froyo dan GingerBread, tampaknya untuk kedepan Android sudah menyiapkan beberapa senjata andalan baru mereka yang tak kalah garang.
Dari yang paling sederhana ada HTC Legend dan HTC Desire, dua punggawa yang siap meneruskan generasi HTC Hero dan G1. Terlihat dari bentuk dan spesifikasinya yang tergolong simpel. Kamera 5 MP serta Android versi 2.1 Éclair tanpa dilengkapi Thumbboard QWERTY.
Pada posisi menengah ada LG KH5200 Andro-1 yang sepertinya sudah menyiapkan diri dengan tombol navigasi Trackpad dan tentu saja Thumbboard QWERTY dalam posisi slide atau geser kesamping, demikian pula dengan Motorola Cliq yang memiliki visi sama.
Pada tingkat High-End ada Motorola Devour yang memiliki konstruksi mirip Milestone namun posisi slider berada di tengah, lengkap dengan Thumbboard QWERTY sehingga mirip dengan Sidekick terdahulu, HTC Supersonic yang siap menggantikan posisi Google Nexus One dengan layar touchscreen yang luas (4,3 inchi) dan tentu saja masih mengandalkan prosesor Snapdragon 1 GHz serta Android 2.1 Éclair. Tak lupa menyertakan tampilan HomeScreen khas milik HTC yaitu HTC Sense.
Terakhir ada Samsung yang setelah bersusah payah melepas Spica dalam rentang harga terjangkau (kurang lebih 2,65 juta), kini telah mempersiapkan seri I8520 Beam. Pada seri ini pengguna akan diberikan tambahan fitur berupa proyektor atau yang biasa disebut dengan InFocus buatan Texas Instrument. Mengandalkan kekuatan Prosesor yang masih sama 800 MHz ditambah kamera 8 MP dan 16 GB Storage data internal. Untuk itu semua Samsung sudah menyiapkan power sebesar 1800 mAh agar mampu meng-cover kebutuhan dan fitur diatas.
Android kelihatannya tidak mau tanggung-tanggung dalam usaha merebut pangsa pasar yang sebagian besar sudah diisi oleh BLackBerry, iPhone, Symbian dan tentu saja Windows Mobile. Ini dibuktikan dengan rilis ponsel mereka yang seakan-akan mematok harga mati untuk resolusi kamera, jaringan frekuensi 3G keatas atau bahkan layar sentuh yang leluasa. Namun apabila sasaran Android adalah Indonesia yang notabene merupakan pangsa pasar yang patut diperhitungkan oleh vendor sekelas Nokia atau bahkan BLackBerry hendaknyalah tidak lupa memperhitungkan soal harga. Karena hampir sebagian besar masih rela memilih sebuah ponsel dengan pertimbangan harga yang terjangkau ketimbang berbagai fitur ‘wah yang ditawarkan.
Tidak ada salahnya jika mencoba bercermin pada kekuatan ponsel China/lokal.
Comments
Post a Comment