Pagi hari, saat masih berkantor di gedung lama Jl. Beliton No. 1 Denpasar, saya dihubungi seorang Rekan kantor yang meminta bantuan untuk menyalakan handset iPhone milik atasannya. Si Rekan mengatakan sudah putus asa mencoba. iPhone ? wah… mau banget, bathin saya saat itu.
Langsung di ruangan sang atasan, penampilan pertama handset iPhone yang disodorkan begitu menggoda. Mulus dan Maknyus. Hehehe… tapi kening mulai berkerut ketika saya mulai mencoba menyalakannya. Bagaimana tidak, satu-satunya tombol yang berfungsi sebagai Home rupanya tidak berada pada tempatnya. Ceruk yang terdapat pada bagian bawah layar iPhone hanya menyajikan gambar tombolnya saja. Wah, alamat apa nih ?
Iseng-iseng saya bertanya ‘boleh liat kotak kemasan iPhone-nya Pak ?’
Disodorkanlah saya sekotak kecil penuh perlengkapan mencakup Charger putih, Stylus (yang bener ???) dan Batere (apa ???). Kecurigaan saya mulai muncul dan bertanya sekali lagi ‘kira”harga yang dikasihkan, berapaan Pak ?’ ‘dua juta sekian’ kata sang atasan. Murah amat ? bathin saya.
Berbekal sedikit pengetahuan tentang iPhone, sayapun memberikan penjelasan kepada sang atasan yang meliputi keraguan saya akan keaslian iPhone yang dibeli ini. Indikasinya adalah iPhone tidak dibekali dengan Stylus karena handset iPhone merupakan type ponsel pintar yang mampu merespon sentuhan jari manusia sebagai input utama pada layar sentuhnya. Indikasi kedua tentu saja keberadaan Batere-nya, karena salah satu kelemahan iPhone adalah sulitnya pengguna untuk mengganti batere atau dengan membuka cover belakang handset.
Seijin sang atasan ni handset diperbolehkan untuk dibawa untuk dioprek, kira-kira bisa dinyalakan gak ya ?
Setelah bertanya pada Mbah Google akhirnya semua pertanyaan saya terjawab sudah. iPhone dua jutaan yang penjualannya dibekali dengan Stylus dan Batere adalah replika iPhone buatan China yang memang secara bentuk dan tampilan Menu-nya meniru abis iPhone versi aslinya. Untuk membuka back cover bisa digunakan dua buah pinset kecil yang saya ganti dengan clip kantor. Caranya mirip-mirip dengan membuka back cover ponsel Nokia seri Low End.
…dan setelah sedikit berkeringat, back cover handset ‘iPhone’ ini berhasil jua saya buka. Benar saja, niy batere handset belum terpasang, pantas saja kalo si Rekan sampe putus asa nyoba menyalakannya. Hehehe… Setelah mengabadikan langkah-langkah diatas dalam bentuk beberapa foto lewat kamera ponsel Nokia 6275i CDMA, ni ‘iPhone’ saya pasangkan kembali back covernya dan mulai di-charge dan lanjut dengan menekan ‘tombol joystick’nya agak lama. Samar-samar tampilan Menunya mulai terlihat.
Lagi-lagi kalo dilihat dari jauh apalagi dengan membuka kacamata minus saya ini, tampilan Menu yang tampak pada layar benar-benar maknyus seperti kesan penampilan pertama diatas tadi. Namun ketika saya perhatikan dengan tambahan kacamata, ni ‘iPhone’ baru keliatan khas China-nya. Icon Menu yang ditampilkan tidak sehalus mulus iPhone original dan respon perpindahan antar Menu juga tidak begitu bagus, perlu jeda 1-2 detik untuk menunggu.
Yang namanya tiruan China, ni ‘iPhone’ gak Cuma mulus dari tampilan luarnya saja, apalagi pada back covernya terpampang jelas logo ‘buah Apel macegut’ plus tulisan ‘3G 16 GB’. Waaaahhh… Mantaaap punya. Dari segi tampilan Menu, perpindahan antar Menu hingga proses tampilan aplikasinya pun berhasil ditiru dengan baik. Salah satu ke-khas-an iPhone yang saya ketahui saat menjajal iPhone beberapa waktu lalu adalah penggunaan fitur kamera-nya yang sama plek dengan percobaan yang saya lakukan pada ‘replika iPhone’ ini.
Masih gak puas juga saat menjajal ‘iPhone’ ini, saya memutuskan membuka kembali back cover dan memastikan bahwa apa yang saya lihat pada tampilan Menu memang benar adanya. ‘iPhone’ ini mengadopsi 2 (dua) kartu dengan frekuensi GSM. Khas ponsel China banget. Sejak kapan siy iPhone bisa dual GSM dan sama-sama ON ?
Pantas saja kalo harganya bisa murah banget didapatkan. Waaaahh… kasihan juga nih si atasan. Hehehe…
Keberhasilan misi untuk menyalakan ponsel ‘iPhone’ ini mengingatkan saya pada seorang Rekan kuliah yang tempo hari sempat wisuda bareng, Made Kariyana. Kalo gak salah saat wisuda berlangsung yang bersangkutan sempat memamerkan ‘iPhone’-nya yang dual GSM ini. Katanya, lumayan-lah kalo Cuma buat nampang atau mejeng. Yang penting jangan pernah perlihatkan lama-lama didepan orang lain, jangan pernah dipinjamkan dan tentu saja jangan gunakan Stylus. Yakin banget, dengan menggunakan ni ‘iPhone’, gengsi dijamin bakalan meroket Bro. Tips yang sangat bagus menurut saya. Hihihi…
Comments
Post a Comment