Skip to main content

Hari Pertama Rakor LPSE Nasional

Tampaknya saya mulai terbiasa dengan kegiatan baru seperti ini. Bangun di pagi buta, menyiapkan diri dan memasukkan beberapa perlengkapan kedalam tas kecil yang sedari kemarin malam sudah disiapkan oleh Istri dan berangkat menuju tempat tinggal seorang atasan untuk segera menuju airport Bandara Ngurah Rai.

Ini adalah kali kedua saya diberi kesempatan untuk dinas keluar daerah bersama rekan-rekan dari Pembangunan, jika yang pertama lalu dalam rangka Pendidikan LPSE kali ini untuk mengikuti Rapat Koordinasi LPSE Nasional sekaligus pengenalan InaProc serta mempersiapkan langkah selanjutnya bagi Pemerintah Daerah. Sedianya kami akan berada di Jakarta selama dua hari saja sesuai jadwal yang diberikan dan segera kembali begitu selesai kegiatan.

Rapat Koordinasi LPSE Nasional ke-4 (empat) yang diselenggarakan oleh LKPP ini dilaksanakan di Hotel Mercure Convention Centre Jakarta Utara, sebuah hotel yang letaknya dipinggir pantai Taman Impian Jaya Ancol. Bersyukur kali ini kami menginap ditempat yang sama sehingga tidak akan ada waktu yang terbuang akibat terjebak kemacetan Kota Jakarta untuk mengakses lokasi Rakor. Hanya beda lantai.

Peserta Rapat Koordinasi LPSE Nasional diikuti oleh seluruh lembaga LPSE yang ada di Indonesia, ditambah yang masih dalam tahap penjajagan hingga yang sama sekali belum pernah menyentuh sistem pengadaan barang dan jasa secara online ini. Maka bisa ditebak bahwa ini adalah ajang untuk saling berbagi rasa, berbagi pengalaman antara daerah atau provinsi satu dengan lainnya, demi mencapai satu harapan mulia di tahun mendatang.

Seperti halnya saat Pendidikan LPSE beberapa waktu lalu kami kemudian dibagi perkelas sesuai peran yang kami emban masing-masing, untuk diberikan pembekalan materi dan workshop, demikian pula adanya dengan Rakor LPSE ini. Masing-masing akan dibebankan satu tanggung jawab pasca pemaparan umum yang dilakukan pada hari pertama, yaitu E-Audit untuk peran Trainer, Kemitraan untuk peran Koordinator dan Inaproc untuk peran Administrator. Tiga peran inilah yang diundang kali ini untuk hadir dan ikut serta dalam setiap sesi yang telah dijadwalkan.

Jalan kami masih panjang, demikian hal yang terlintas dibenak saya sedari pagi tadi. Masih banyak hal yang harus dilakukan dalam mempersiapkan LPSE yang solid, entah itu terkait infrastruktur, anggaran yang akan digunakan, regulasi atau dasar hukum hingga personil yang nantinya akan berperan penuh sebagai relawan dimasa awal pembentukan LPSE. Kendati demikian, ini adalah tugas mulia yang wajib saya emban dan sudah sepantasnyalah saya memberikan hasil yang terbaik nantinya minimal ketika kami kembali ke daerah.

Satu hal yang tidak disangka adalah disini kami bersua orang-orang yang rupanya memiliki kedekatan satu sama lain, entah itu kedekatan lantaran pernah pendidikan LPSE bareng beberapa waktu lalu, sama-sama menempuh studi pasca sarjana hingga yang rupanya masih teman sekolah SMA hingga yang ada hubungan saudara. Wah, jadi rame deh pembicaraannya pasca Rakor.

Untuk saat ini tidak banyak yang bisa saya ceritakan, karena secara garis besar sebelumnya sudah pernah saya ungkapkan dalam satu tulisan khusus mengenai LPSE. Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik. Mungkin nanti, sepulang saya dari sini…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.