Melanjutkan tulisan saya sebelumnya perihal Windows Mobile 6.5 Device Simulator Development, untuk dapat menggunakan aplikasi ini pertama kalinya diperlukan kesabaran dalam menunggu waktu starting operating system. Sama halnya dengan menggunakan device secara real, aplikasi ini membutuhkan waktu sedikitnya 30 detik untuk bisa menampilkan layar today screen pada versi Professional Edition dan 2 menit untuk versi Standard Edition.
Menjajal simulator sistem operasi Windows Mobile ini tidak memerlukan banyak penyesuaian seperti halnya BlackBerry Device Simulator Development. Ini bisa dimaklumi lantaran sebelumnya saya pernah memiliki dan menggunakan 3 (tiga) PDA dan 1 (satu) yang menggunakan sistem operasi sejenis, yaitu T-Mobile MDA II, O2 XDA Atom, Audiovox PPC 6700 CDMA dan O2 Xphone iim Smartphone.
Untuk versi Professional Edition atau PDA dengan layar sentuh, pengoperasiannya dapat memanfaatkan Mouse sebagai pengganti jari tangan. Pemanfaatan ini berlaku juga untuk perilaku tertentu yang biasanya digunakan pada sebuah device berlayar sentuh yaitu pilih dan tahan (hold), geser (drag) dan tentu saja eksekusi. Tak hanya itu, Pengguna dapat juga menggunakan fasilitas tombol yang tersedia yang tentu saja akan berfungsi sesuai peruntukkannya. Untuk melakukan perpindahan Menu pada versi ini cukup gegas kok, berbanding terbalik dengan versi Standard Edition yang memerlukan waktu jeda dalam mengakses perpindahan Menu, itupun sedikit sulit mengingat kecepatan untuk dapat menggerakkan mouse tidak secepat jari tangan.
Pengembangan fitur dari versi sebelumnya ternyata tidak banyak, apalagi kalo dilihat pada versi Standard. Secara default aplikasi yang mendukung office mobile barangkali masih perlu penambahan, berbeda dengan versi Professional yang sudah ada dalam Menu. Office Mobile yang dimaksud pada simulator ini kompatibel dengan Office 2007 yang digunakan pada PC. Demikian pula dengan aplikasi OneNote-nya.
Untuk Browser bawaan pada versi Professionalnya memiliki pilihan yang mirip dengan Browser milik Opera, dapat menampilkan halaman dalam versi mobile ataupun Desktop Computer, bergantung kebutuhan dan koneksi. Sedangkan Windows Media Playernya yang digunakan sebagai player file multimedia secara default sudah dapat menampilkan gambar secara penuh alias fullscreen.
Yang unik disini adalah tampilan layar Today dimana pada saat device dalam keadaan terkunci, terdapat logo gembok yang musti digeser bisa kekiri maupun kanan untuk membuka kunci, satu teknologi yang rupanya telah dipelopori oleh iPhone. Demikian pula saat layar dalam keadaan aktif akan menampilkan berbagai akses shortcut menuju fitur yang sering digunakan. Tampilan ini mirip dengan device milik Samsung yang dikenal dengan sebutan Widget.
Jauh berbeda dengan pengembangan versi Professional, versi Standard-nya nyaris tidak terlihat perbedaannya. Ini bisa dilihat dari fitur File Explorer-nya tetap tidak memiliki Menu ‘Copy to’ atau ‘Move to’ yang mengakibatkan untuk melakukan perpindahan file secara random tetap harus bolak balik dari folder asal ke tujuan. Demikian pula dengan tampilan layarnya, baik secara aktif maupun terkunci.
Sebenarnya untuk menyempurnakan fungsi yang dimiliki oleh masing-masing versi dapat ditambahkan beberapa aplikasi tambahan seperti Resco Explorer (untuk fungsi layaknya PC), Full Screen KeyBoard, Handy Switcher (untuk perpindahan Menu saat multitasking), MortRing (untuk nada panggil yang beragam), Scientific Calculator (untuk fungsi hitung yang lebih lengkap) dan tentu saja SPB mobile Shell (untuk perubahan User Interface).
Pada akhirnya, saat mencoba Windows Mobile 6.5 Device Simulator Development serasa memiliki device ponsel/PDA beneran meski tidak mampu digunakan untuk melakukan panggilan maupun akses data (browsing). Setidaknya bagi saya pribadi simulator ini sudah cukup mengobati kekangenan saya akan sebuah PDA ber-Windows Mobile. Entah kapan bisa memilikinya kembali…
Comments
Post a Comment