Skip to main content

Sensasi FaceBookers Evan Brimob

Evan Brimob merupakan salah seorang dari 12 juta FaceBookers negeri ini yang melek dengan teknologi. Tak hanya situs pertemanan ini saja yang ia miliki, namun juga situs yang sebelumnya booming namun mulai ditinggalkan, Friendster.

Tak ada yang istimewa dari profil yang tertera dalam Info yang bersangkutan. Seorang jejaka kelahiran 1986 dan berzodiak sama dengan saya, Aries. Satu zodiak yang biasanya memiliki gejolak emosi yang tinggi, saya akui itu. Memiliki teman hingga mencapai angka 800an orang, salut saya katakan, lantaran tidak banyak aparat penegak hukum yang mampu bergaul dan bergelut di dunia maya.

Evan Brimob mulai beken setelah salah satu update statusnya mengatakan “polri gak butuh masyarakat… tapi masyarakat yg butuh polri…. maju terus kepolisian indonesia, telan hidup2 cicak kecil…..”

Ya, inilah imbas dari kemelut yang terjadi selama sepekan terakhir. Perseteruan ‘Cicak melawan Buaya’ yang kendati istilah tersebut telah dipinta untuk tidak digunakan lagi, namun publik tetap saja mengingat sebagai tanda arogansi seorang oknum penegak hukum di negeri ini.

Respon yang diberikan atas update status Evan Brimob ini tentu saja beragam. Dari yang Pro terhadap Cicak, tentu saja mengecam pernyataan sang empunya status. Sebaliknya dari pihak yang Pro terhadap Buaya, ya mengamini-nya…

Perseteruan ini mengingatkan saya pada saat negara Tetangga kita, Malaysia mengklaim beberapa warisan budaya yang kita miliki. Di salah satu Forum terdapat beberapa Thread khusus yang difungsikan kedua pihak (remaja Indonesia dengan remaja Malaysia) untuk saling mengejek dan mencaci satu sama lain.

Saya sendiri hanya senyum-senyum saja dibuatnya. Buang-buang energi untuk meladeni orang-orang kaya’gini tentu saja.

Untuk situs pertemanan FaceBook, jika kita tidak menyukai status yang diungkap oleh seorang ‘teman’ ya tinggal di ‘Hide’ saja orang tersebut dari daftar Beranda/Home, update status terakhir. Jika yang bersangkutan membuat pernyataan yang bodoh menurut akal sehat yang kita miliki, kita bisa melakukan tindakan Black List atau bahkan menganggapnya sebagai Spam. Tindakan paling mudah adalah memecat yang bersangkutan dari daftar Pertemanan yang kita miliki.

Sebagai seorang FaceBookers, sah-sah saja Evan mengutarakan pendapatnya seperti itu, yang barangkali sudah mendapatkan pembelokan pola pikir saat pendidikan ataupun obral obrol sejawatnya saat ini. Tapi tetap saja membuat kita mengelus dada…

Sumber dan Perkembangan Terakhir

Info tentang update status Evan Brimob ini saya dapatkan dari seorang rekan sesama FaceBookers, Agustinus Tri Laksono yang memberikan link menuju Thread Kaskus. Selanjutnya informasi yang bersangkutan (Evan Brimob) saya dapatkan dari link yang tertera pada Thread, menuju akun seorang FaceBookers Maquis Spanish’s. Kebetulan maquis sempat menyadap isi akun si oknum Brimob, dari foto profil, respon status hingga status infonya.

Kabar terakhir, akun Evan Brimob telah di-nonaktifkan dari situs pertemanan FaceBook. Kehilangan ini direspon oleh para ‘pendukung” Evan dengan membuat satu group “Evan Brimob di Benci Rakyat Indonesia” yang hingga pk. 8.10 Wita tadi sudah memiliki keanggotaan 187 FaceBookers. Dari group pula, terdapat link menuju sebuah media online koran radar, yang menaikkan headline ‘akibat FB, Evan Brimob mencari Sensasi’.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pangan,