Skip to main content

Sebuah EVOlusi sosial dalam ber-hari raya

Sudah sewajarnyalah apabila saat hari raya tiba, sanak saudara hingga handai taulan yang dimiliki saling mengucapkan selamat satu sama lainnya, kendatipun mereka berbeda agama dan budaya. Demikian pula dengan yang saya alami.

Tidak hanya pada minggu-minggu ini, tapi jauh sebelumnya pun demikian. Tahun Baru, Nyepi, Galungan dan Kuningan, Idul Fitri serta Natal (mohon maaf bagi yang berhari raya Waisak, saya belum pernah mengalaminya…) bahkan hingga satu berita gembira yang didengar dari orang lainpun dengan segera diwujudkan dengan ucapan selamat, baik secara langsung ataupin tidak.

Beralih ke masa lalu disaat saya tidak sempat menyampaikannya secara langsung ke orangnya, saya mengenal yang namanya kartu pos ucapan selamat, dikirim dengan menggunakan perangko. Kalaupun sedang minim dana, saya pasti berusaha membuat kartu sendiri dengan menggunakan kertas manila dipotong kecil dan digambari sendiri. Selang beberapa waktu saya akhirnya memilih menggunakan Telegram Indah dengan pertimbangan biaya yang jauh lebih murah dan ga’ribet membuatnya.

Disaat ponsel kemudian menjadi konsumsi wajib setiap orang, cara yang digunakan untuk menyampaikan ucapan selamatpun makin berkembang. Dari berupa suara hingga yang jauh lebih hemat ya berupa pesan singkat atau yang dikenal dengan sebutan sms. Maka makin teballah kantong para pemilik operator beserta karyawannya tentu saja. Apalagi begitu puncak hari yang dimaksudkan, yang namanya keterlambatan penyampaian pesan kerap terjadi. Istilah mereka ya over kuota, penumpukan pengiriman saat jalur padat.

Nah, dijamannya teknologi informasi makin berkembang tentu saja yang namanya interaksi sosial termasuk tradisi mengucapkan selamatpun beralih jauh lebih praktis. Gak susah beli kartu pos dan perangko, gak perlu buang-buang pulsa ato gak ada istilah over kuota lagi. Hanya memerlukan koneksi internet dan sedikit waktu luang.

Bagi para blogger, mereka tinggal membuat satu tulisan yang menyatakan ucapan selamat lengkap dengan sisipan gambar, suara hingga video kepada setiap orang yang rajin mampir atau bahkan dibagi alamat link-nya melalui sarana microblogging lainnya. Misalkan saja FaceBook. Tinggal melakukan aktifitas ‘Tag atau Share untuk orang yang dituju pada link atau gambar tulisan yang dimaksud, bisa juga melalui ‘update status masing-masing.

Tak hanya itu, microblogging lainnya pun tak luput dari perubahan tradisi interaksi sosial ini. Katakanlah yang lagi nge-trend semacam Twitter ataupun yang terbaru Tumblr. Maka dengan meluang waktu yang tak sampai lima menit dari waktu luang yang dimiliki, puluhan bahkan ratusan orangpun bisa dituju dengan baik dan dijamin sampai. Tergantung pada kesiapan orang yang dituju menerima pesan yang dikirimkan, apakah selalu terhubung 24 jam dengan dunia maya atau hanya sesekali. Tidak akan ada istilah hilang dijalan lagi.

Kabarnya sih sekumpulan orang sedang membidani satu fasilitas interaksi sosial yang kelak bakalan jauh memudahkan orang per orang untuk berhubungan satu dengan lainnya. Yah, yang namanya EVOlusi informasi tidak akan pernah berhenti hingga disini…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.