Skip to main content

Welcome Kodak EasyShare C1013

Ada satu syarat mutlak yang harus dipenuhi saat saya diberikan kuasa penuh untuk memilih dan membeli kamera digital baru baik yang nantinya akan dipakai oleh kerabat, rekan kerja ataupun keperluan pribadi. Menggunakan Baterai AA sebagai pasokan daya utama. Mengapa ?

Okelah, orang boleh bilang kalo kini jamannya sudah beralih ke penggunaan Baterai Lithium sehingga penampilan fisik sebuah kamera digital tak lagi gendut, malah sering dijadikan jargon penjualan ‘slim and elegant….’. Namun masalah akan muncul saat batere berada di titik sekarat penghabisan sedangkan momen masih banyak yang harus diabadikan.

Dalam sekali charge sebuah batere Lithium secara defaultnya diklaim mampu mengambil gambar hingga 400 kali dengan pemakaian standar. Tanpa permainan zoom dan lampu kilat. Tidak juga termasuk dengan mengaktifkan fitur terkini yang dimiliki oleh sebuah kamera. Memang saya akui, sangat jarang orang mengambil gambar hingga ratusan kali dalam sekali event atau kejadian, tidak demikian dengan saya.

Untuk event terakhir yang saya lalui ternyata dalam sehari (upacara puncak pernikahan) saya mampu menghabiskan 900an gambar dari sebuah kamera terbaru yang saya miliki. Kenapa bisa sampai sebanyak itu, ada alasannya kok. Nanti saya ceritakan. Balik ke topik, bagaimana seumpama saya menggunakan sebuah kamera yang menggunaka batere lithium sebagai pasokan daya utama ? minimal saya harus mempersiapkan satu biji batere lagi sebagai cadangan. Harganya yang cukup mahal mungkin bakalan terkesan mubazir apabila sebaliknya saya dilain hari hanya menggunakan kamera hanya untuk sesekali saja.  Bagaimana pula seandainya pada lokasi event atau daerah yang saya kunjungi tidak ada pasokan listrik ? nah, inilah alasannya kenapa saya memilih yang menggunakan batere AA. Karena tipe batere ini tidak sulit diperoleh dimanapun saya berada.

Dalam sekali event saya biasanya cukup menyiapkan dua pasang batere charge utama yang sudah siap pakai. Energizer 2450mAh sudah lebih dari cukup. Kalopun kurang saya bisa menggunakan batere Alkaline biasa atau menyediakan cadangan beberapa pasang batere Sanyo 900mAh.

Pertimbangan Kedua sekaligus terakhir adalah bentuk yang kompak, kecil sehingga mudah diselipkan di saku baju. Memang sekali waktu saya memimpikan memiliki sebuah kamera semi SLR yang memiliki kemampuan zoom optical hingga 12 sampai 20 kali, cukup sebagai bekal saat pindah kantor ke Puspem kelak. Bisa digunakan untuk mencari obyek gadis yang mandi di sungai hanya dari balkon kantor. Hwahahaha… Namun lagi-lagi bodi kamera yang menjadi kendala.

Kenapa saya mensyaratkan berbodi kompak ? Selain agar mudah diselipkan ke saku baju sehingga saya gak lagi membawa tas besar khusus untuk membawa kamera dan orang lainpun ga’bakalan tahu kalo saya sedang membawa kamera, agar bisa digunakan oleh siapapun entah itu Istri, Mertua hingga yang tumben-tumbenan menggunakan kamera digital sekalipun. Sangat tidak nyaman apabila dalam sebuah event secara seratus persen kamera kita genggam sendirian. Ada saatnya seorang tukang poto amatiran  seperti saya ini ingin sekali difoto dan ikutan tampil dalam event tersebut. Hehehe… atau saat kita berhalangan untuk mengabadikan momen tertentu masih bisa diwakilkan oleh orang lain. Sangat sulit untuk mengontrol sakit perut yang mendadak bukan ?

Maka kendati sedikit gembul ketimbang kamera digital saya yang terdahulu, Kodak EasyShare C1013 menjadi pilihan kedua saya setelah Konica Minolta X31 disarankan untuk beristirahat… Kasian juga selama kurang lebih empat setegah tahun ikut saya kemana-mana.

Dengan berbekal tambahan Memori SD card sebesar 4GB mampu mengabadikan sebanyak 1990 buah gambar dengan resolusi 10 MP atau 3789 buah gambar dengan resolusi 5 MP.  Sudah lebih dari cukup untuk sebuah event bukan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.