Skip to main content

Sebuah Kisah Perjalanan Penyusunan Tesis nan Nyaris berAkhir

Tepatnya pada tanggal 16 September 2008 lalu pukul 11.05 siang, kisah ini dimulai dengan penuh semangat hingga melahirkan dua konsep awal yang nantinya bakalan memegang peranan paling penting dalam sebuah kisah perjalanan penyusunan Tesis “Sistem Informasi Jalan Raya Pemerintah Kabupaten Badung”. Dua konsep tersebut adalah Konsep Pendahuluan dan Konsep Sistem Informasi itu sendiri. Dalam perkembangannya Tesis ini mengalami tiga kali perubahan besar baik ditinjau dari judul yang digunakan maupun jumlah total halaman yang dimiliki.

Pada awalnya Tesis ini masih disebut sebagai ‘Konsep’ yang sedianya diselesaikan sebagai syarat mata kuliah ‘Seminar’ pada semester tiga. Saat itu isinya masih banyak yang bolong, bahkan untuk BAB III Konsep dan Kerangka Pikir dari sistem yang dimaksud belum direncanakan sama sekali. Modal nekat saja ngumpulnya. Hehehe… Adapun Judul yang saya gunakan saat itu masih sederhana, “Sistem Informasi Jalan Raya”.

Perubahan Tahap Pertama saya lakukan ketika desakan datang dari beberapa teman yang ingin maju ujian seminar pertama, namun belum memiliki keberanian untuk memulainya. Tak hanya dari teman, desakan pula datang dari dua dosen yang baru seminggu resmi berkenan menjadi Pembimbing untuk ‘Usulan Penelitian’ Tesis yang sedang saya susun. Maka pada tanggal 14 Maret 2009 lalu saya menjalani ujian seminar yang pertama, dengan mengembangkan judul menjadi “Sistem Informasi Jalan Raya Guna Mendukung e-Government”. Judul yang aneh kata dosen penguji saat itu. Ditinjau dari jumlah halaman, terdapat 57 (lima puluh tujuh) halaman yang diketik dalam format dua spasi, cukup mengundang kecurigaan salah satu dosen penguji yang mengira format dua spasi digunakan untuk mempertebal dokumen… padahal aturannya memang begitu. Hehehe…

Begitu dinyatakan ‘dapat dilanjutkan’ ke tahap ‘Kelayakan Tesis’, terjadi perubahan dokumen Tahap Kedua dimana ada penambahan 2 (dua) Bab yaitu Pembahasan dan Kesimpulan plus tinjauan sistem yang sudah ada di masyarakat, cukup banyak menambah jumlah halaman hingga menjadi total 96 (sembilan puluh enam) lembar. Disini saya kembali melakukan pengembangan judul Tesis menjadi “Sistem Informasi Jalan Raya Pemerintah Daerah Kabupaten Badung Untuk Mendukung e-Government”. Lantaran sudah berani menampilkan studi kasus pada judul Tesis, mau ga’mau saya harus mengintegrasikan situasi dan kondisi dari studi kasus yang diambil kedalam setiap bahasan dalam isi dokumen. Bersyukur, apa yang saya ungkap merupakan hal yang lumrah terjadi dalam keseharian pekerjaan, sehingga jauh lebih memudahkan.

Pada tahap ini pula sistem yang dihasilkan (berperan sebagai sebuah Output dalam sebuah Kerangka Pikir Perencanaan Sistem) secara resmi saya luncurkan pada tanggal 12 Juli 2009 dengan menggunakan domain sendiri www.binamargabadung.com dan dukungan penuh dari Bali Orange Community. Waktu setelah peluncuran yang hanya berselang 3 (tiga) hari dengan jadwal Ujian Seminar ke-2, membuat saya tidak mampu memaparkan materi yang lebih baik dari yang diharapkan, hingga penilaian dari salah satu dosen penguji saat itu sangat ampuh membuat down semangat yang dahulunya pernah membara berapi-api.

Perubahan terbesar terjadi pada Tahap Ketiga, dimana dinyatakan ‘dapat dilanjutkan dengan catatan’ ke tahap ‘Ujian Tesis’ yang merupakan tahap ujian terakhir yang harus dilalui sebelum seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus sepenuhnya. Penambahan halaman terjadi lantaran saya menambahkan sejumlah Lampiran SK dan Inpres sesuai catatan para dosen penguji plus tambahan Pengujian dan Evaluasi atas sistem yang saya luncurkan sebulan sebelumnya.

Secara pribadi apa yang saya dapatkan selama sebulan peluncuran sangat luar biasa. Respon yang saya harapkan datang dari teman-teman cukup mampu membuat satu perubahan yang mendasar pada sistem yang diluncurkan secara online sebelumnya. Kendati hanya disosialisasikan via mailing list Bali Blogger Community, akun Facebook dan juga posting BLoG. Dari sekian banyak masukan, kritik dan saran yang diberikan memang harus saya akui, belum semua dapat saya tindaklanjuti mengingat pada batasan pembahasan yang saya berikan agar tidak sampai keluar dari jalur yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kamis 13 Agustus 2009 barangkali bisa dikatakan menjadi momen yang paling saya nantikan selama ini. Bukan hanya untuk menjalani ‘Ujian Tesis’ tahap ke-3 (tiga) yang bakalan menentukan kelulusan, namun juga menjadi titik penentu apakah saya akan dibebaskan dari pembayaran SPP semester depan atau tidak. Mengingat uang pinjaman dari sebuah Bank Pembangunan Daerah yang rencananya saya gunakan untuk biaya sekolah selama 4 (empat) semester telah mencapai titik minimum. Ugh !

Alotnya suasana ujian yang terjadi lebih disebabkan oleh pendapat “Hanya begini saja hasilnya ? Ga’perlu dijadikan sebuah Tesis, berikan saja pada seorang WebMaster dijamin jadi jauh lebih memuaskan…” kurang lebih sama dengan pendapat awam tentang sebuah gambar jadi sebuah bangunan hasil karya seorang Arsitek terkenal “gambar apaan nih ? kalo cuman segini siy, saya juga bisaaaa…apa susahnya ???”

Atas berkat Rakhmat Tuhan  Yang Maha Kuasa juga peran besar dari 2 (dua) dosen Pembimbing plus 2 (dua) dosen Penguji yang membela pendirian saya dari penilaian rendah seorang dosen lainnya, dokumen yang pada akhirnya memiliki tebal 155 (seratus lima puluh lima) halaman dan mengalami (lagi-lagi) pengembangan judul menjadi “Sistem Informasi Jalan Raya Pemerintah Daerah Kabupaten Badung Untuk Mendukung Pengembangan e-Government” ini dinyatakan Lulus dengan sejumlah perbaikan.

Bisa nebak ga’perbaikan dalam hal apa ?

Hehehe…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.