Ada beberapa perbedaan mendasar yang saya lakukan pada saat mengambil langkah-langkah awal untuk penyusunan Skripsi dengan penyusunan Tesis. Bisa dikatakan kalo dulu saat saya melakukan persiapan penyusunan Skripsi, perbandingan antara penggunaan kemajuan teknologi informasi dengan cara konvensional bisa dikatakan berkisar 75:25. Sebaliknya saat persiapan penyusunan Tesis malah perbedaan jauh lebih ekstrem, berkisar 95:5. Kenapa saya katakan begitu ?
Kalo ndak salah untuk penyusunan skripsi dahulu itu, saya mengambil tema Pengembangan Kantor Jasa Taksi yang kemudian mengharuskan saya bolak-balik melakukan survey data ke beberapa kantor jasa Taksi yang ada di Kota Denpasar antara lain Blue Bird (taksi biru), Pan Wirthi (taksi hijau), Komotra (taksi merah marun) dan dua lainnya yang saya lupa namanya, taksi oranye dan taksi putih. Untuk mencari referensi pustaka pendukung saya bolak balik menuju Perpustakaan Daerah yang ada di jalan Teuku Umar dan juga Perpustakaan Kabupaten Badung di depan Pasar Kereneng.
Sebaliknya untuk penyusunan Tesis kali ini yang mengambil tema Sistem Informasi bisa dikatakan satu-satunya pustaka cetak yang saya ambil sebagai referensi adalah miliknya Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi. Sisanya saya ambil dari dunia maya dan terbanyak berasal dari Wikipedia. Untuk pencarian data ya ga’kmana-mana… cukup mengambil dan mensurvey secara intern kantor saja. Wong studi kasusnya instansi sendiri kok. Hehehe…
Ilustrasi yang digunakan pada dokumen Tesispun ga’seperti ilustrasi yang digunakan pada dokumen Skripsi, dimana dahulu itu saya musti menggoreskan garis tangan pada sebuah lembar kertas kosong trus dipindai (scan) dan di-edit melalui PC. Kini saya bisa mengandalkan kumpulan clip-art, wallpaper yang betebaran di dunia maya hingga screenshot tampilan aplikasi, baik via laptop, teman baru saya begitu mulai sekolah lagi atw via ponsel Symbian Nokia N73 sebagai penguji aplikasi.
Bisa dikatakan penggunaan teknologi informasi yang makin berkembang sangat banyak membantu saya mempermudah dan mempercepat waktu pengerjaan. Tak lagi harus menunggu pulang kerumah untuk bisa melanjutkan apa yang terlintas dikepala terkait ide penulisan isi Tesis selanjutnya. Diantara benda berteknologi yang saya miliki barangkali hampir semuanya tergunakan. Laptop, pda, ponsel, kamdig, usb modem, flashdisk, scanner dan tentu saja printer.
Secara keseluruhan, proses penyusunan Tesis jauh lebih mudah dan lancar ketimbang Skripsi. Mungkin lantaran ga’banyak waktu yang saya habiskan untuk bolak balik survey pengadaan data dan materi, ga’terlalu banyak biaya yang ga’perlu dan juga ga’banyak waktu yang terbuang hanya untuk menanti nyampe rumah baru bisa melanjutkan kerja. Kali ini dimanapun ada waktu luang, dijamin saya ga’lepas dari yang namanya Tesis.
Secara pribadi ini bisa saya maklumi. Karena seperti yang saya katakan sebelumnya, untuk melanjutkan sekolah ke tingkat ini saya musti merelakan gaji tiap bulan dipotong minimal 25% untuk mencicil pinjaman yang saya lakukan di BPD selama 4 tahun, yang artinya hari ini masih tersisa waktu pengembalian selama 2 tahun kedepan. Yang lebih memperparah kondisi keuangan adalah kehamilan Istri dan kelahiran si Kecil yang tidak saya perhitungkan saat melakukan pinjaman. Kalau saja Beliau ga’berkenan memberikan sedikit rejeki pada hamba-Nya ini, barangkali jumlah pinjaman yang saya ambil ga’bakalan cukup sampai selesai kuliah…
Yang paling saya syukuri dari proses penyusunan Tesis adalah ide selalu datang saat saya sedang tidak berada didepan laptop. Bisa pada saat saya berkendara, berada di keramaian hingga saat duduk bertapa di kloset. Hehehe… Biasanya kalo sudah begitu, ide selalu saya catat pada ponsel untuk kemudian dituangkan kedalam bentuk tulisan saat referensinya sudah lengkap. Ga’jauh beda dengan ide penulisa BLoG.
Ohya, ngomong-ngomong soal BLoG ternyata ga’ada ruginya kok kita belajar nge-BLoG. Manfaat terbesar yang saya dapatkan adalah kata-kata yang hampir selalu mengalir tiap kali saya berusaha menuangkan ide kedalam bentuk tulisan. Namun lantaran hobi nge-BLoG yang jauh lebih besar, tak pelak gaya bahasa yang saya gunakan pada penulisan ilmiah sekelas Tesis jadinya ga’jauh beda dengan gaya bahasa saya nge-BLoG. Hal ini berakibat pada nilai minus yang saya dapatkan untuk penilaian tata bahasa dan penulisan ilmiah. Hwahahaha…
Hobi nge-BLoG pada akhirnya juga merambah ke penyusunan Tesis yang saya lakukan. Tak hanya gaya bahasanya tapi juga output-nya. Sistem Informasi yang saya buat memiliki basis WordPress, salah satu BLoG engine yang paling oke bagi saya. Hal ini membuat saya ga’begitu banyak belajar terkait pembuatan dan penggunaan Sistem Informasi yang dimaksud, kecuali pada bahasa pemrograman yang digunakan, sepenuhnya saya serahkan kepada rekan-rekan di Bali Orange Community. Demikian pula saat pengujian, hampir seluruhnya mampu saya explorasikan baik secara lisan maupun tulisan.
Yah, sebagai kisah awal, penyusunan Tesis yang saya lakukan cukup menyenangkan kok. Hehehe…
Comments
Post a Comment