Surprised… dan Shock…
itu yang saya rasakan pertama kali melihat sang jagoan hadir dihadapan saya setelah kurang lebih dua tahun berpisah…
Sang Jagoan yang saya maksud adalah PDA T-Mobile MDA yang dahulu pernah menemani hari-hari saya selama dua setengah tahun lamanya.
Menjadi Surprised dan Shock ketika seorang teman tiba-tiba membawa sang jagoan pulang kerumah dan menawarkannya pada saya. Lantaran dari perbincangan terakhir saat berangkat bareng ke pernikahan seorang teman di Buleleng, saya sempat mengungkapkan tentang dua buah PDA pocket PC yang saya jual untuk menambah biaya perkuliahan saya. Kalopun saya tidak berminat, si teman berharap saya bersedia mengajarinya untuk cara pemakaian dan perawatan.
Tentu saja saya dan Istri hanya bisa bengong dan terpana. Melihat kembalinya sang jagoan hadir didepan mata. Sekedar informasi saja, PDA tersebut saya jual pada pertengahan tahun 2007 lalu lantaran saya membutuhkan dana tambahan untuk melakukan upacara pernikahan yang kedua kalinya.
Kalo gak salah, dalam kurun enam bulan ni handset sempat berpindah tangan empat kali. Yang pertama pas saya jual ke atasan di kantor dengan harga 1,8 juta, trus si atasan menjualnya pada seorang rekan kantor yang baru ngejual tanah, trus dijual lagi ke seorang teman (mereka bertiga masih seruangan dengan saya) yang saat itu punya rasa penasaran yang besar pada handset milik saya ini. Terakhir kabarnya si teman menjualnya dengan harga murah sekitar 800 ribu saja…
Ternyata hari minggu kemarin, si teman ujug-ujug datang dan menawarkan harga 1,5 juta pada saya. Harga yang mahal kata saya. Ya mahal, lantaran OS yang dimiliki masih asli alias Windows Mobile 2003 yang artinya jika batere habis ke titik nol, maka kita harus bersiap-siap untuk kehilangan data yang ada didalamnya. Ketiadaan koneksi Wi-Fi juga menjadi pertimbangan. Tanpa Keypad yang artinya siap dengan goresan pada layar sentuhnya. Lagipula kondisi yang saya lihat saat ini cukup membuat miris hati…
Yah, bagaimana tidak. Kondisinya makin banyak baret di sana sini. Penutup karet untuk headset juga ilang. Layar tergores parah dan paket penjualan hanya mendapatkan handset dan charger. Entah kemana Desktop Charger yang dahulu saya sertakan lengkap dengan fungsinya sebagai kabel data…
Yah, bagaimanapun juga itu tetaplah sang jagoan saya yang dahulu setia menemani suka dan duka keseharian saya. Banyak membantu untuk dokumentasi proyek terutama pematangan lahan PusPem Badung tahun 2005 lalu, termasuk juga menemani saya memantau ruas jalan di seantero kabupaten Badung. Lantaran PDA ini mumpuni digunakan membuka peta ruas jalan di seantero Kabupaten Badung dalam format file PDF, dilengkapi dengan data karakteristik ruas jalan dalam bentuk MsS Excel, tak lupa Blangko RAB kosong selalu siap untuk menghitung berapa kisaran biaya awal yang harus diberikan dalam menangani perbaikan jalan yang rusak. Tak lupa fitur Notes yang kerap saya gunakan untuk catatan survey dan notulen rapat. Semua tersimpan rapi dalam memori luar PDA tersebut. Makanya tak heran jika apapun tugas yang saya emban saat itu, dapat saya selesaikan hari itu juga…
Sayangnya, saya tidak berminat lagi untuk memilikinya kembali….
Comments
Post a Comment