Masih menyambung tulisan saya sebelumnya tentang 5 (lima) alasan mengapa pantas membeli ponsel China, kali ini sebagai pelengkap pertimbangan sebelum memutuskan untuk benar-benar membeli ponsel China, saya menurunkan tulisan tentang 5 (lima) alasan mengapa tidak membeli ponsel China. Silahkan simak berikut ini :
1. Kamera kerap tidak sesuai spec
Alasan pertama ini ditujukan bagi mereka yang menjadikan fitur kamera sebagai bahan pertimbangan setelah keberadaan TV Analog. Sudah bukan rahasia lagi kalo resolusi kamera yang tercatat pada dus box luar, seringkali tidak sesuai dengan kenyataannya. Ini
Padahal jelas-jelas tertera baik di dus box luar dan bodi belakang ponsel, resolusi kamera yang dibekali adalah 2 megapixel. Dalam kenyataannya hanya VGA alias 0,3 megapixel. Bagaimana gak kecewa, kata seorang teman. Beberapa lainnya malahan ngedumel gak jelas dan memilih mengembalikan ponsel yang baru dibelinya itu kepada sang penjual. Sekarang aja diboongin, apalagi nanti, ujar mereka. He…
2. Fitur Internet kurang memadai
Belakangan setelah demam BLackBerry melanda, memang ada beberapa seri ponsel yang sudah mengadopsi fitur internet sehingga mampu mengakses Facebook hingga membaca aplikasi Java seperti eBuddy. Sayangnya ini tidak berlaku bagi ponsel-ponsel yang beredar sebelum demam BLackBerry dimulai. Pun begitu belum semua ponsel China rilisan terkini mampu memberikan pengalaman yang sama.
Sekalipun ponsel bisa terkoneksi dengan internet, ada berbagai macam permasalahan yang kerap terjadi diantaranya koneksi yang putus nyambung, browser bawaan selalu terhubung dengan area China (sekalipun sudah mengakses google.co.id tetep aja yang nampak adalah bahasa China), atau format akses masih berupa WAP alias full text. Jelas mengganggu saat akan mengakses halaman seperti Facebook misalnya. Selain huruf yang tampak besar, penampilan icon submit ya gak ada bedanya dengan huruf teks biasa.
3. Layar Sentuh kurang responsif
Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, jangan pernah membandingkan fitur dan kemampuan yang dimiliki oleh ponsel China dengan brand papan atas yang memiliki fitur dan kemampuan yang sama.
Teknologi Input Layar Sentuh misalnya. Saya bahkan sampe geregetan dan jadi gag enak hati kalo sampe kliatan menekan layar sentuh pada beberapa ponsel China yang dimiliki oleh teman-teman, lantaran saat disentuh dengan lembut ya gak ada reaksinya sama sekali. He…
4. Keypad keras dan tak biasa
Seperti kata seorang teman, ada harga ada kualitas. Demikian pula dengan media input keypad konvensional yang disediakan. Gak semua ponsel China memiliki tuts keypad selembut milik brand papan atas. Jelas sangat mengganggu, saat digunakan untuk mengetikkan pesan SmS misalnya.
Belum lagi pola grid yang dimiliki oleh rata-rata ponsel China yang gak sekonvensional ponsel jadul. Artinya kurang lebih, membutuhkan banyak pengalaman dan pembiasaan perilaku untuk dapat mengakses tombol *, 0 dan # yang berada pada barisan paling kanan.
5. Layanan Purna Jual
Alasan terakhir merupakan alasan paling lumrah. Mengingat pertumbuhan brand ponsel China bak jamur di musim penghujan, gak semua brand ponsel tersebut memiliki layanan purna jual atau yang disebut dengan Service Centre.
Walopun belum separah yang dialami RIM sebagai produsen BLackBerry, mengingat isi dan jeroan dari berbagai jenis ponsel China ini kurang lebih sama, maka untuk kerusakan atau keluhan ya bisa saja diserahkan ke layanan purna jual brand lain. Tentu saja dengan menambahkan biaya extra, lantaran bukan produk milik mereka. He…
Oke deh, segitu dulu masukan dari saya, Semoga saja apa yang saya sampaikan dalam empat tulisan terakhir bisa berguna. Salam dari Pusat Kota DenPasar.
Comments
Post a Comment