Seperti halnya ‘Laskar Pelangi’, kompaknya teman dan juga sahabat, perlahan bisa saya temui pada masa bersekolah di SMAN 6 Denpasar. Kekompakan itu baru bisa saya rasakan semenjak dimulainya penjurusan ke bidang A1 (Fisika) sedari kelas II hingga kelulusan.
Dari yang hobinya gak jelas yaitu menggosok-gosokkan tangan pada tembok sekolah, yang bahan obrolannya selalu berbau agama, yang sok playboy, yang punya julukan bisnismen karena ia mewarisi usaha ayahnya dan seperti halnya cerita novel, ada juga yang punya hobi mengikuti trend dan teknologi terkini. Tak banyak memang yang bisa bertahan.
Satu persatu mereka menghilang pasca kelulusan kami. Hanya satu dua orang yang masih bisa kontak dengan baik, sisanya kabur entah kemana. Lewat Facebook, saya bisa menemukan mereka kembali satu persatu. So, Thanks to Facebook.
Memang…. belum semua bisa saya temukan.
Agus Suadnyana, orang yang dahulunya selalu mengikuti trend anak muda, yang mengenalkan saya pada beberapa musisi cadas jaman itu, kini telah menjadi seorang fotografer yang ternyata masih menyukai teknologi terkini. Satu diantaranya adalah gadget iPhone.
Eko Hariyanto, teman yang selalu mendampingi saya dalam soal jurnalistik, kalo ndak salah kini menjadi seorang Tour Guide pada perusahaan Pacto, telah pula dikaruniai baby yang lucu.
Uco Isnaini, teman yang baik hati memberikan tumpangan pada saya dengan motornya kini telah merambah Jakarta dengan perubahan pada wajahnya. Makin tembem. He… Setelah beristri dengan 2 Entah apakah kini ia masih hobi main Band atau tidak…
Artha Wijaya, kami memanggilnya GerTox, usai kelulusan kabarnya ia kembali ke tempat asalnya, Palu. Kini telah menjabat sebagai Kasie Geologi Bidang Sumberdaya Mineral pada Dinas Perindustrian, Energi dan Sumberdaya Mineral di Tolitoli sana.
Kadek Egga Sanjaya. The Maestro, pembuat gambar -siluet Einstein pada tembok sisi belakang kelas kami. Kabarnya ia melanjutkan sekolah di STP Nusa Dua dan kini berstatus menikah dengan 2 anak…
Lima orang inilah yang kini menghiasi daftar teman yang saya miliki lewat Facebook. Walau begitu, ada lagi beberapa rekan yang masih bisa kontak hingga yang kini entah dimana.
Agus Desi Arnawan. Hahahaha… siapa sih yang gak kenal orang satu ini ? satu-satunya orang yang punya hobi aneh seperti yang saya sebutkan tadi diatas, kini masih betah melajang dengan status Single. Kabarnya masih bekerja pada Perusahaan Air Mineral Aqua di Nusa Dua.
Tut Gung Sembung alias Sudiasa. Sobat saya ini termasuk orang yang ulet dalam bekerja. Pada masa saya kuliah, ia sempat menjadi pengusaha daging ayam potong. Tergolong sukses di desanya. Terakhir saya kontak, kabarnya ia sedang mengambil bidang Tour and Travel dan berencana untuk melebarkan sayapnya merambah dunia maya.
Ida Bagus Adnyana. Pemuda sedikit bicara ini pasca kelulusan mengambil perkuliahan di bidang Matematika pada sebuah universitas di Singaraja. Kini BeLiau ini telah menjadi seorang guru Matematika di sebuah Sekolah Menengah Tingkat Pertama kawasan Jalan Kamboja dan masih berstatus Single. Sempat shock juga saat sua BeLiau ini (saya katakan BeLiau karena profesinya sebagai Guru). Peyutnya ndak jauh beda dengan saya. Tambah ndut. Huahahaha….
IDDI. Bukan Ikatan Dokter Dari Indonesia. He… Nama itu barangkali disematkan, lantaran Pria tinggi putih nan tampan ini merupakan putra kedua dari seorang Dokter yang berpraktek di kawasan Panjer. Terakhir saya bersua saat upacara Pernikahannya beberapa waktu lalu, kabarnya ia turun ke Desa asal untuk membuka peternakan Ayam dan Bebek.
Wayan Wiryana alias Pak Tua. Kami menyebutnya begitu, karena memang baik sifat dan perangainya bak seorang Bapak Tua nan bijaksana. Terakhir saya bertemu saat upacara enam bulanan putra pertama saudara sepupu saya, Donny. Saat itu ia masih bekerja pada salah satu perusahaan cabang yang memproduksi Kopi Good Day, favourite saya. He…
Wisna, sang master Boxer. Pria berkulit legam dan berotot kawat tulang besi ini sebenarnya lebih pantas menjadi salah satu Paspampres bagi Presiden kita. Sebaliknya, ia kini merambah dunia konstruksi bekerja sama dengan sang kakak. Terakhir saya bersua, saat ia datang ancul-ancul ke unit kerja yang saya tempati terkait permohonan ijin pemasangan tiang listrik di daerah Kuta Utara.
Surya Wisena, pria lulusan Teknik Sipil Udayana ini, dahulu sempat mengajarkan saya hal-hal aneh ini kini telah menikah dan memilih tinggal di Surabaya, tempat dimana ia bekerja dalam bidang Konstruksi. Ohya, hal aneh itu salah satunya adalah menyuarakan bunyi ngiiiiing yang nyaring dan keras keluar dari lubang hidung setelah menahan nafas beberapa saat. Lumayan bikin heboh waktu itu.
Mayun Suma Budana, pemuda yang selalu berusaha untuk tampil dan berperilaku sesuai adat dan norma agama ini, kabarnya kini dilanda ‘sakit’ yang ‘gak jelas’. Perkiraan saya saat terakhir sua siy, sepertinya sakit yang dideritanya akibat beban pikiran untuk selalu berbuat baik dan benar tadi itu. Hmm.. Semoga saja saya salah.
Yogi. Saya sendiri lupa nama lengkapnya. Kami mengenalnya sebagai salah satu Playboy dari dua biji yang ada di kelas kami. Terakhir saya bersua sekitar tahun 2005 di Yantel Teuku Umar. Sedikit shock melihat rambut panjangnya, tapi dengan bodi yang tetap kurus, saya rasa orang ini malahan keberatan rambut deh sepertinya. Hohoho….
Komang Budiana. Seorang Playboy juga. Pemuda asal Kintamani Bangli ini sebetulnya bertipe polos slengean. Gak banyak yang bisa saya dapatkan infonya, padahal ia merupakan teman sebangku saya pada masa-masa terakhir sekolahan. Nomor ponsel yang ia berikan dahulu, tak bisa saya hubungi lagi. Anyone knows maybe ?
Sebetulnya masih banyak teman yang hingga hari ini belum saya temukan dimana mereka berada, seperti Suastika Madek, Wirya Negara, Fanny, Mulyono, Sugiarta Kuning, Agus Cobra, serta orang-orang yang beneran, saya lupa namanya. Tak lupa barisan cewek-cewek macam Trio Arik Aryawati – Manik dan Yuli, juga Fenny, Henny, Mastini… ah…. Ada yang tau barangkali ?
Berharap sekali saat kami telah memiliki putra putri remaja kelak, bisa melakukan Reuni sekali-kali. Sekedar kontak dan berbagi, barangkali saja kami bisa berbuat sesuatu untuk Sekolah kami tercinta, SMAN 6 Denpasar…. Semoga saja.
Comments
Post a Comment