Skip to main content

Gaji PNS Naik 15%

Kira-kira begitu ‘Headline News’ yang saya dengar awal April ini.

Satu berita yang menggembirakan bagi saya pribadi. Menggembirakan karena dari sisa gaji yang saya terima selama hampir dua tahun ini, bisa dikatakan sangat-sangat tipis kemungkinannya untuk bisa meningkatkan taraf hidup keluarga.

Maklum, dari sejumlah gaji yang seharusnya saya terima untuk setiap bulannya, harus dipotong sepertiganya untuk membayar cicilan tiap bulan atas pinjaman uang sebesar 20 Juta di Bank Pembangunan Daerah. Uang ini saya pinjam sekitar pertengahan tahun 2007 lalu, untuk membiayai kuliah lanjutan saya di tingkat Pasca Sarjana…

Dalam perjalanannya ternyata harus dibagi pula dengan biaya persalinan, upacara untuk putri kami dan biaya Rumah Sakit saat Istri terkena Demam Berdarah setahun lalu. Bisa ditebak, uang pinjaman ini tak cukup lagi untuk membayar SPP perkuliahan saya…

Bila boleh dibagi ceritanya, sisa dua pertiga gaji yang saya terima, musti dibagi lagi untuk biaya air, listrik dan telepon, biaya Dapur (patungan dengan Istri), Asuransi untuk sekolah putri kami kelak, koneksi internet (untuk menyalurkan penat dan hobi), serta sedikit simpanan berupa Arisan keluarga dan tabungan berjangka, yang saya jatah jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Hasil akhir inilah yang kemudian akan dibagi lagi untuk keperluan sehari-hari, terutama putri kami. Susu, bubur, pampers dan hal-hal yang datangnya diluar rencana, seperti sakit dan berobat serta menyame-beraye (kehidupan sosial masyarakat).

Bersyukur sekali dalam setap bulannya, PNS dijatah lagi dengan uang makan yang disebut dengan Insentif yang jumlahnya kurang lebih sepertiga gaji… Dari uang inilah saya dan Istri baru bisa merasakan indahnya hidup berumah tangga. Sekedar untuk jalan-jalan bareng si kecil atau bahkan terkadang bareng dengan kakek neneknya. Tentu saja jalan-jalan model begini memerlukan tambahan uang extra untuk makan bareng minimal dua kali setiap bulannya…

Maka ‘Headline News’ diatas boleh dikatakan sangatlah berarti bagi saya pribadi, walaupun jumlahnya tak seberapa dibandingkan gaji pekerjaan swasta kini. Tapi minimal, jikapun seorang PNS itu ingin bermalas-malasan, tidak ngantor selama sebulan, yang namanya gaji ya tetap penuh diterima. Mungkin hanya itu kelebihannya dibanding kerja swasta. He….

> PanDe Baik memohon maaf jika ada yang kurang berkenan dalam tulisan diatas, mungkin menyinggung perasaan mereka yang terkena PHK dsb. Bukan maksud saya untuk menyombongkan diri, tapi hanya sekedar berbagi. Bahwa tak selamanya jadi profesi sebagai PNS itu adalah kenikmatan tingkat tinggi seperti yang diagung-agungkan sebagian besar orang… <

Dengan sedikit gambaran tentang gaji seorang Pegawai Negeri Sipil diatas, bolehkan jika kita berhitung, apakah masuk akal apabila dalam jangka pendek, seorang oknum mampu membeli sebuah mobil baru atau motor baru hanya dengan mengandalkan gaji mereka ? He… silahkan menebak, kira-kira dari mana asal uang untuk segala hal tersebut…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.