Awal minggu ini dilingkungan kerja Pemda Badung terjadi aksi Mutasi besar-besaran para pejabat eselon, menyusul penggabungan atau penciutan jumlah Dinas atau instansi unit kerja, tentunya dalam waktu dekat bakal berimbas pada perombakan jajaran stafnya pula.
Mencomot istilah berita di koran lokal 22 Juli kemaren, bahwa ‘dalam melakukan Mutasi kali ini, Bupati tak melihat ‘Warna Kucing’ sehingga dalam kenyataan dilapangan apa yang dikatakan di media tersebut benar adanya.
Seperti yang terjadi pada instansi dinas yang penulis tempati. Terjadi perombakan besar, perputaran posisi juga kenaikan jabatan yang mengakibatkan kerancuan penempatan posisi menjabat diisi oleh orang yang tak ahli di bidang itu.
Satu contoh yang paling lucu adalah seorang eselon yang sebelumnya mengurusi aministrasi pegawai selama bertahun-tahun dan tak becus mengawasi kinerja stafnya akan kepedulian suka duka jajaran staf di instansi yang ia tempati, kini malah menempati posisi yang tergolong Teknis dibidang Jalan dan infrastrukturnya, berkaitan dengan kondisi lapangan secara langsung dan sekaligus pula berkaitan dengan jalan mana saja yang pantas diusulkan tahun ini, dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan, kepadatan lalu lintas ataupun kondisi lingkungannya.
Jangan-jangan nantinya malah ‘eh jalan mana yang jadi diusulkan untuk tahun depan, Bu ? ‘terserah kalian sajalah, saya mau ke salon dulu. Loh ?
Memang benar apa kata Pak Bupati di media cetak sebelumnya, bahwa Mutasi ini dilakukan untuk penyegaran pada para pejabat eselon, bukan diartikan sebagai pembuangan ‘mereka yang berseberangan’ ke tempat kering dan menaikkan ˜mereka yang loyal ketempat basah. Tapi jangan sampe ˜menempatkan orang yang salah pada tempat yang salah’ pula dong !
Comments
Post a Comment