Bentar lagi propinsi ini bakalan memiliki pemimpin baru, salah satu dari tiga kandidat Cagub-Cawagub yang rata-rata mempunyai daya bersaing tak sehat, saling menjatuhkan lawannya demi mampu dipercaya dan melenggang ke panggung tanpa halangan berarti. Namanya juga dunia politik. Gak ada lawan, gak ada kawan. Politik Tai Kucing !
Sempat pula menyaksikan debat para Cagub-Cawagub ini via teve swasta, yang memaparkan visi misi ‘bebas-gratisannya’ dalam waktu singkat trus menjawab satu persatu pertanyaan yang dilontarkan baik oleh penguji maupun publik.
Eniwe, bagiku it’s all bullshit.
Rata-rata para calon gak mampu memberikan pemaparan yang mendetail dan keoptimisan bakalan mampu mewujudkannya, bukan semata janji dan kontrak politik yang bakalan direvisi apabila janji-janji manis tadi tak terpenuhi. Tak mungkinlah bangsa ini bisa mewujudkan bebas korupsi dalam hitungan satu kali masa jabatan, dimana sudah mengakar hingga ketingkat jabatan terendah sekalipun atau pendidikan gratis namun tetap dikenakan pungutan yang tiap siswanya bahkan mencapai angka jutaan rupiah.
Baru pada saat pilgub, mereka bicara perihal rakyat kecil, pemberdayaan pertanian atau malah biaya pendidikan semaksimal mungkin, serta bebas korupsi. Kebohongan demi kebohonganpun lantas dilontarkan demi sebuah suara yang memilih namanya entah lantaran terpana akan janji manis para calon, ataukah hanya karena loyalitas pada satu partai dan satu figur yang seringkali mengatasnamakan presiden pertama bangsa ini.
Hey, jika memang rakyat sudah cerdas dan pintar, biarkanlah para calon itu mengaburkan janji mereka yang tak bakalan ditepati, hanya lantaran mobil dinas yang mewah harus lebih dahulu didapatan, atau malah pundi-pundi pribadi lebih menarik untuk dikumpulkan demi melanggengkan jabatan saat ini. Jangan malah kisruh dan menjadikannya chaos apabila sang jagoan malah tak mampu mendulang suara terbanyak nantinya.
Karena sudah saatnya seorang pemimpin mampu dipercaya akan kata-katanya.
Comments
Post a Comment