Berita keputusan Presiden pada tengah malam tadi, mencoba menerapkan kenaikan harga pada 10 kota besar di Indonesia, agaknya memang tak terlalu ditanggapi serius di media televisi. Buktinya, sedari pagi acara yang tampil tetap berlangsung seperti biasa, dimana hanya beberapa saja yang menayangkan perkembangan perihal efek kenaikan BBM, itupun hanya satu jam sekali.
Ini bisa dikatakan apa yang direaksi oleh media televisi rupanya belum seheboh saat Bom Bali meledak tempo hari. Mungkin lantaran konteks yang berbeda dan tentu saja sejauh ini kenaikan BBM tak sampai menimbulkan korban kematian.
Namun yang namanya pengorbanan tentu tetap ada, dan malah dirasakan oleh segenap masyarakat di Indonesia dari yang golongan bawah yang makin tercekik dengan kenaikan harga bahan pokok sebagai imbasnya, hingga golongan atas sekalipun diharuskan mengurangi tingkat kenyamanan mereka. Dalam jangka waktu yang panjang pula.
Mungkin ada benarnya pendapat dari beberapa orang yang iseng sua dijalan, bahwa mereka tak terlalu peduli harga BBM naik atau tidak, yang paling penting ya agar BBM tadi tidak sulit didapat aja. Gak perlu sampe antre berjam-jam atau kecewa saat SPBU menyatakan kehabisan stok bahan bakar. Jadi mereka tinggal menurunkan standar kenyamanannya saja, ne penting ya amannya dulu.
Comments
Post a Comment