Skip to main content

Posts

Recent posts

Mantan Murid Kini jadi Orang Tua Murid

Tiga mantan Murid SMAN 6 Denpasar tetiba ngumpul duduk berderet dan kini sudah menjelma jadi Orang Tua dari seorang siswa SMP. Anteng mendengarkan paparan dari Pak Kepala Sekolah di sela Rapat bersama Komite SMPN 10 Denpasar, dua hari pasca proses Daftar Ulang hasil SPMB jenjang SMP kategori Domisili. Padahal dulu jaman jadi murid, gak pernah seAnteng ini mendengarkan penjelasan Pak Guru di depan kelas.  Aksi kali ini selain hadir sesuai undangan yang disampaikan kemarin siang, pun sekaligus mengantarkan anak didik sesuai pembagian kelompok. Pengukuran baju, kelengkapan sekolah dan pengambilan buku LKS. Harus sabar melakukan antre secara bergantian. Dan besok, mereka sudah mulai Persiapan MPLS. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.  Gak perlu menunggu gong Ayah wajib mengantar anak sekolah, karena hampir tiap hari yang melakukan juga kami-kami ini...

Dua Sisi Metode SPMB

Apapun metode penerimaan siswa baru yang diberlakukan oleh Pemerintah, saya meyakini selalu memiliki dua sisi makna laiknya mata uang. Bisa dilihat secara positif bagi mereka yang diuntungkan dari kebijakan tersebut, dan sisi negatif bagi yang berada di nasib sebaliknya. Misalkan saja penggunaan NEM atau Nilai Ebtanas Murni yang dulu pernah saya alami di era Orde Baru. Metode ini pelan tapi pasti, menciptakan Sekolah Unggulan dan Sekolah lain yang tidak diperhitungkan. Padahal status sekolahnya -disamakan. Katakanlah untuk lingkup Kota Denpasar, SMAN 1, SMAN 3 dan SMAN 4 dulu adalah jawara pilihan calon siswa jenjang menengah ke Atas. Atau kalau di jenjang pertama ada SMPN 1 atau SMPN 3 yang jadi favorit. Sisanya ? Ya jadi pilihan kesekian ketika nilai NEM sudah masuk rentang menengah ke bawah. Saya salah satunya... Lalu ada metode Zonasi. Yang mana dikelompokkan berdasarkan lokasi/wilayah tempat tinggal lingkup Kecamatan. Tujuannya bagus, untuk pemerataan kemampuan siswa, dimana siswa...

Lolos SPMB SMP urutan 7 terBawah

Astungkara Putri ke-2 kami dinyatakan Lolos Sementara SPMB tingkat SMP Tahun 2025, pasca turun jauh dari urutan 068 di hari pertama pendaftaran jalur Domisili, ke nomor 216 di menit terakhir penutupan Seleksi. Masih ada jeda waktu hingga Pengumuman besok pagi. Ini kedua kalinya juga saya melakukan upaya pendaftaran SPMB setelah kakaknya di jenjang yang sama tahun 2020 lalu. Waktu itu masih mengandalkan perolehan nilai dan zonasi, sementara kali ini murni hanya memperhitungkan jarak sekolah ke rumah dari hitungan udara. Benar-benar bikin sport jantung. Pasalnya usai pendaftaran hari Senin lalu, putri kami masih menempati urutan atas dimana jarak rumah masih diambang rata-rata perolehan calon siswa saat itu. Mulai bergeser jadi urutan besar masuk hari terakhir pendaftaran/seleksi. Makin mendebarkan saat menemukan nama anak kami ini berada di angka 200an. Duh mana jam tutup seleksi masih lama... Meski ada rasa khawatir, kalau proses ini gak bisa lolos, lalu harus bagaimana menyikapi langk...

Dari Badung Belajar Menulis Untuk Jumbara

Ternyata yang namanya tantangan itu ada saja datangnya di sela rutinitas harian. Kali ini Mbak Mega Pratiwi dari PMI Kabupaten Badung, meminta saya untuk menularkan pengetahuan menulis bagi siswa menengah pertama peserta Jumbara.  Kegiatan tahunan PMI, yang menjadi ajang berkumpulnya relawan muda Palang Merah Remaja (PMR) dari berbagai sekolah. Jumpa, Bakti dan Gembira. Tadinya saya berpikir, ini semacam agenda resmi ketok tular di ruangan kelas laiknya sesi pembelajaran resmi. Tapi rupanya dilakukan secara santai dalam bentuk tatap muka informal. Beban yang menggelayut sejak tiga hari lalu jadi langsung hilang, karena suasananya yang lebih ringan.  Ada tiga siswa putih biru eh siswi tepatnya, yang ikutan di sesi ini Rabu sore kemarin. Berasal dari tiga sekolah di kecamatan berbeda. Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan. Selama diskusi jadi berasa ngajak ngobrol anak tengah yang sepertinya terpaut usia 1-2 tahunan dengan mereka. Gak begitu canggung karena dalam keseharian, beberap...

Menumbuhkan Kembali Semangat yang Nyaris Padam

Kadang saya merasa benar adanya. Bahwa menonton sebuah filem sedih justru membuat kita bersemangat lantaran plot ceritanya lebih banyak yang happy ending dan mengharukan. Menggugah hati dan memberikan lebih banyak mood untuk melakukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang tadinya nyaris padam akibat kejenuhan dan bosan yang melanda keseharian. Dan malam ini, saya menikmati tiga judul sekaligus, yang didapat secara tak sengaja, lewat pada timeline akun FaceBook. Where Hope Grows (2014), Cast Away-nya Tom Hanks, dan filem animasi Coco. Meski untuk dua cerita yang terakhir, saya langsung meloncat ke adegan terakhir, dimana Chuck Noland yang terbaring diatas rakit di tengah lautan, lalu dilewati kapal besar yang menyelamatkannya kembali ke peradaban. Atau saat lensa kamera live diarahkan ke sosok arwah penyanyi yang akhirnya mengakui telah membunuh sang kawan demi mendapatkan semua karya dan momen indah mereka. Sementara Where Hope Grow sendiri, saya mulai dari pertemuan sang tokoh utama Calvi...

Rolling Stones Special Collector Edition Iwan Fals

Akhirnya nemu juga majalah lama Rolling Stones yang menurunkan Edisi Khusus Bang Iwan Fals di lapak Tokopedia dengan kondisi bagus dan harga terjangkau. Padahal di beberapa lapak lainnya, harga yang harus ditebus lumayan mahal. Maka itu seneng banget ternyata bisa punya juga... Iwan Fals. Musisi yang dahulu begitu lantang dan garang dalam menyuarakan ketidakadilan melalui karya-karyanya, baik secara solo maupun band, kini sudah mulai melunak seiring usia yang makin menua. Meski begitu, penampilan panggung yang sampai tahun lalu masih rutin dilakoni, tetap ditunggu banyak penggemar termasuk saya salah satunya. Menyukai tembang ringan Bang Iwan dari kelas 5 SD, lewat album Wakil Rakyat yang rilis tahun 87/88, hasil tularan kakak kandung yang saat itu memberikan juga beberapa album lawas lainnya macam Sarjana Muda, Opini, 1910 dan Mata Dewa. Lalu berlanjut membeli sendiri beberapa album lainnya macam Ethiopia, Aku Sayang Kamu, Lancar hingga Cikal, Orang Gila dan Hijau. Tidak lupa beberapa...