Skip to main content

Posts

Menyikapi Isu Blokir Rekening Dormant, Cuma BNI yang Bermasalah

Recent posts

Pak Totok Suripto Ingat Nomor Induk Mahasiswa PakDe Jokowi ? Saya Juga

Akun Suara Hati Sang Istri mengutip artikel berita Tribun tentang sosok Totok Suripto, teman seangkatan PakDe Jokowi dari Samarinda Kalimantan Timur yang turut hadir di reuni Fakultas Kehutanan UGM Sabtu 26 Juli kemarin. Dimana terdapat satu ingatan kuat Pak Totok soal nomor mahasiswa Pak Jokowi, yang tampaknya diragukan oleh salah satu netijen +62 Supriadi Noer  Sebetulnya gak heran sih kalau masih bisa ingat nomor induk teman, karena bisa jadi itu adalah memory yang sejak dulu nemplok di ingatan lantaran ada kenangan yang barangkali pernah dilakoni bareng. Misalkan saja pernah kerja kelompok bareng, macam kami di masa perkuliahan dulu. Makanya meski sudah berlalu 30 tahun yang lalu, beberapa NIM atau Nomor Induk Mahasiswa milik teman masih teringat di kepala. Jadi bukan lantaran dibayar atau dirapatkan sebelum reuni macam kata akun Tonee Jo di komentar itu. Misalkan NIMnya PakTu Putu Swihendra itu 95-08. Saya sendiri ada di 95-06. Diantara kami ada rekan dari timur jauh, Carion D...

Membagi Pengalaman Ternyata se-Asyik itu

Bisa menularkan pengetahuan ataupun pengalaman yang dimiliki kepada orang lain ternyata memang se-mengasyikkan itu. Apalagi kalau orang tersebut mau dan mampu melakukan hal serupa secara sadar. Lebih bersyukur lagi jika apa yang ditiru bisa memberikan banyak manfaat bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.  Olah raga. Makin kesini tampaknya makin banyak yang mengikuti aksi olah raga sore sepulang kerja, atau bahkan sesempatnya. Entah langsung berganti outfit di lingkungan kerja tersebut, atau mampir pulang dulu lalu melipir ke publik area terdekat rumah. Meski rasanya gak banyak yang mengikuti jejak saya sejauh ini, tapi senang melihat beberapa tetangga yang dulu dikenal mageran, sekarang malah kerap bersua di lapangan bahkan jalan raya.  Donor Darah. Aktifitas satu ini tampaknya membutuhkan lebih banyak keberanian ketimbang kesehatan tubuh. Karena sebagian besar teman yang saya kenal lebih memilih gak mengikuti rutinitas saban dua bulanan ini lantaran takut dengan jarum sun...

Mantan Murid Kini jadi Orang Tua Murid

Tiga mantan Murid SMAN 6 Denpasar tetiba ngumpul duduk berderet dan kini sudah menjelma jadi Orang Tua dari seorang siswa SMP. Anteng mendengarkan paparan dari Pak Kepala Sekolah di sela Rapat bersama Komite SMPN 10 Denpasar, dua hari pasca proses Daftar Ulang hasil SPMB jenjang SMP kategori Domisili. Padahal dulu jaman jadi murid, gak pernah seAnteng ini mendengarkan penjelasan Pak Guru di depan kelas.  Aksi kali ini selain hadir sesuai undangan yang disampaikan kemarin siang, pun sekaligus mengantarkan anak didik sesuai pembagian kelompok. Pengukuran baju, kelengkapan sekolah dan pengambilan buku LKS. Harus sabar melakukan antre secara bergantian. Dan besok, mereka sudah mulai Persiapan MPLS. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.  Gak perlu menunggu gong Ayah wajib mengantar anak sekolah, karena hampir tiap hari yang melakukan juga kami-kami ini...

Dua Sisi Metode SPMB

Apapun metode penerimaan siswa baru yang diberlakukan oleh Pemerintah, saya meyakini selalu memiliki dua sisi makna laiknya mata uang. Bisa dilihat secara positif bagi mereka yang diuntungkan dari kebijakan tersebut, dan sisi negatif bagi yang berada di nasib sebaliknya. Misalkan saja penggunaan NEM atau Nilai Ebtanas Murni yang dulu pernah saya alami di era Orde Baru. Metode ini pelan tapi pasti, menciptakan Sekolah Unggulan dan Sekolah lain yang tidak diperhitungkan. Padahal status sekolahnya -disamakan. Katakanlah untuk lingkup Kota Denpasar, SMAN 1, SMAN 3 dan SMAN 4 dulu adalah jawara pilihan calon siswa jenjang menengah ke Atas. Atau kalau di jenjang pertama ada SMPN 1 atau SMPN 3 yang jadi favorit. Sisanya ? Ya jadi pilihan kesekian ketika nilai NEM sudah masuk rentang menengah ke bawah. Saya salah satunya... Lalu ada metode Zonasi. Yang mana dikelompokkan berdasarkan lokasi/wilayah tempat tinggal lingkup Kecamatan. Tujuannya bagus, untuk pemerataan kemampuan siswa, dimana siswa...

Lolos SPMB SMP urutan 7 terBawah

Astungkara Putri ke-2 kami dinyatakan Lolos Sementara SPMB tingkat SMP Tahun 2025, pasca turun jauh dari urutan 068 di hari pertama pendaftaran jalur Domisili, ke nomor 216 di menit terakhir penutupan Seleksi. Masih ada jeda waktu hingga Pengumuman besok pagi. Ini kedua kalinya juga saya melakukan upaya pendaftaran SPMB setelah kakaknya di jenjang yang sama tahun 2020 lalu. Waktu itu masih mengandalkan perolehan nilai dan zonasi, sementara kali ini murni hanya memperhitungkan jarak sekolah ke rumah dari hitungan udara. Benar-benar bikin sport jantung. Pasalnya usai pendaftaran hari Senin lalu, putri kami masih menempati urutan atas dimana jarak rumah masih diambang rata-rata perolehan calon siswa saat itu. Mulai bergeser jadi urutan besar masuk hari terakhir pendaftaran/seleksi. Makin mendebarkan saat menemukan nama anak kami ini berada di angka 200an. Duh mana jam tutup seleksi masih lama... Meski ada rasa khawatir, kalau proses ini gak bisa lolos, lalu harus bagaimana menyikapi langk...

Dari Badung Belajar Menulis Untuk Jumbara

Ternyata yang namanya tantangan itu ada saja datangnya di sela rutinitas harian. Kali ini Mbak Mega Pratiwi dari PMI Kabupaten Badung, meminta saya untuk menularkan pengetahuan menulis bagi siswa menengah pertama peserta Jumbara.  Kegiatan tahunan PMI, yang menjadi ajang berkumpulnya relawan muda Palang Merah Remaja (PMR) dari berbagai sekolah. Jumpa, Bakti dan Gembira. Tadinya saya berpikir, ini semacam agenda resmi ketok tular di ruangan kelas laiknya sesi pembelajaran resmi. Tapi rupanya dilakukan secara santai dalam bentuk tatap muka informal. Beban yang menggelayut sejak tiga hari lalu jadi langsung hilang, karena suasananya yang lebih ringan.  Ada tiga siswa putih biru eh siswi tepatnya, yang ikutan di sesi ini Rabu sore kemarin. Berasal dari tiga sekolah di kecamatan berbeda. Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan. Selama diskusi jadi berasa ngajak ngobrol anak tengah yang sepertinya terpaut usia 1-2 tahunan dengan mereka. Gak begitu canggung karena dalam keseharian, beberap...